London, MISTAR.ID
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris tengah melakukan investigasi khusus akibat kecerobohan pejabat di instansi pemerintah itu secara tidak sengaja mengirim sejumlah dokumen rahasia negara ke sekutu Rusia di Afrika akibat kesalahan pengetikan (typo).
Sebagian email yang seharusnya ditujukan ke Pentagon berisikan penelitian Inggris mengenai rudal hypersound, ternyata terkirim ke Mali karena kelalaian dalam mengetikkan alamat email.
Pejabat dimaksud mengirimkan pesan-pesan tersebut ke alamat yang berakhir dengan domain ‘.ml’, yang notabene adalah domain negara di Afrika barat tersebut. Padahal seharusnya ke domain .mil’ milik militer Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Inggris Bantah Terlibat Dalam Penyerangan Jembatan Crimea
Seperti yang dilaporkan Times, kesalahan serupa juga terjadi di AS pekan lalu yang mengakibatkan jutaan email militer terkirim ke Mali.
Mali merupakan satu dari enam negara Afrika yang dijanjikan Presiden Vladimir Putin menerima bantuan gandum gratis menyusul kegagalan kesepakatan Laut Hitam dengan Ukraina.
Tentara bayaran Wagner dari Moskow juga pernah dikerahkan di Mali untuk berperang bersama tentara melawan jihadis.
“Kami telah melakukan investigasi setelah sejumlah kecil email salah kirim ke domain email yang salah. Kami yakin bahwa email-email tersebut tidak berisi informasi yang dapat membahayakan keamanan operasional atau data teknis,” kata jurubicara Kementerian Pertahanan Inggris.
BACA JUGA:
Nama Hakim Mahkamah Internasional Masuk Daftar Buronan Rusia
Ia menambahkan, bahwa semua informasi sensitif selalu dibagikan melalui sistem yang dirancang untuk meminimalkan risiko kesalahan pengiriman.
“Kementerian Pertahanan terus meninjau proses-prosesnya dan saat ini sedang melakukan program kerja untuk meningkatkan pengelolaan informasi, pencegahan kebocoran data dan pengendalian informasi sensitif,” tandasnya. (Mtr/hm22)
