23.4 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Trump Menghadapi 37 Dakwaan dalam Kasus Dokumen Rahasia AS

Washington DS, MISTAR.ID

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menghadapi 37 dakwaan kepemilikan dokumen (file) rahasia negara di rumahnya, Mar-a-Lago, di Florida.

Jaksa federal AS menuduh Trump secara ilegal memiliki dokumen rahasia tentang program nuklir dan pertahanan AS.

Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa ketika Trump meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, dia membawa pulang dokumen rahasia dari Pentagon, CIA, Badan Keamanan Nasional, dan badan intelijen lainnya.

Menurut surat dakwaan yang diajukan di pengadilan federal di Florida, Trump diduga memegangnya tidak aman di Mar-a-Lago, yang secara rutin menjadi lokasi penyelenggaraan acara sosial besar dengan puluhan ribu tamu yang hadir.

Baca juga : Mantan Presiden AS Donald Trump Ditahan Usai Hadapi Dakwaan di Pengadilan

Setidaknya dalam dua kesempatan, Trump telah menunjukkan dokumen rahasia tentang rencana kepada orang yang tidak berwenang dan aktivitas militer AS di klub golfnya di Bedminster, New Jersey.

Dokumen yang dibawa Trump mencakup informasi tentang kemampuan pertahanan dan persenjataan Amerika Serikat dan luar negeri, program nuklir AS; kemungkinan serangan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya; juga menetapkan kemungkinan tindakan pembalasan untuk serangan asing, menurut dakwaan yang dikutip oleh kantor berita AFP.

“Pengungkapan dokumen rahasia yang tidak sah dapat membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat,” sambungnya.

Baca juga : Usai Ditahan, Donald Trump Sebut AS Masuk Neraka

Trump didakwa dengan 37 dakwaan, termasuk dengan sengaja menyembunyikan informasi pertahanan nasional, konspirasi untuk menghalangi penyelidikan, penyembunyian dokumen korup, dan berikan kesaksian palsu.

Tuduhan yang diajukan oleh penasihat khusus Departemen Kehakiman Jack Smith itu masing-masing membawa hukuman hingga 20 tahun penjara.

Sementara itu, salah satu Ajudan Trump, Walt Naut, telah didakwa dengan enam dakwaan membantu Trump menyembunyikan dokumen tersebut. (kompas/hm18)

Related Articles

Latest Articles