Menurutnya, perlu dilakukan edukasi yang dilakukan oleh Puskesmas di setiap wilayah kerja masing-masing.
“Kemungkinan anak-anak ini susah untuk memilih-milih, mana makanan dan minuman sehat yang tidak berdampak terhadap tubuh,” ungkap dr Ramlan.
Dalam kasus tersebut, peran orang tua juga tidak bisa disalahkan karena kebanyakan kegiatan anak yang belajar di sekolah, bimbingan atau les dilakukan di luar pengawasan ataupun jangkauan orang tua.
“Orang tua juga tidak bisa disalahkan. Karena anak-anak kan disuruh sekolah, disuruh bimbingan atau les yang kebanyakan belajar diluar pengawasan ataupun jangkauan orang tua,” ujarnya.
Baca juga :Â Diperlukan Kontrol Pemerintah Dalam Menekan Angka Diabetes pada Anak-anak
Dokter di RSUP Adam Malik itu juga menyarankan dengan suatu sistem yang bisa secara bersama-sama mengawasi mengenai persoalan kesehatan makanan dan minuman
“Pengawasan itu kan enggak harus mahal. Pengawasan ini kan mudah dikerjakan, dibuat kader-kader kesehatan yang memahami persoalan-persoalan seperti itu dan dilakukan di sekolah oleh para guru untuk anak-anak tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, sepengetahuannya gagal ginjal tidak ada urusan dengan genetik.
“Penyakit ginjal itu gak ada urusan dengan genetik. Tapi kalau misalnya penyakit Diabetes Melitus (DM) ada faktor genetiknya,” pungkasnya. (berry/hm18)
