Jakarta, MISTAR.ID

Area terbuka di Israel utara terbakar setelah dihujani 115 roket dan beberapa drone yang ditembaki kelompok Hizbullah, Selasa (20/8/24) waktu setempat. Serangan itu juga memicu sirene di beberapa komunitas di Israel utara, demikian pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Fore/IDF) dilansir, Rabu (21/8/24) siang.

Hizbullah menyebut serangan ke Israel itu menargetkan pangkalan militer, sebagai respon atas serangan IDF terhadap depot senjata Hizbullah di Lembah Bekaa di Lebanon, Senin (20/8/24) malam.

Kala itu IDF melancarkan serangan pesawat nirawak di Deir Qanoun di Lebanon selatan dekat Tyre. Serangan tersebut menewaskan seorang anggota Hizbullah bernama Hussein Suleiman, yang merupakan anggota terkemuka unit roket dan rudal Hizbullah.

Baca Juga : Turki Desak Pertanggungjawaban Israel di Hari Kemanusiaan Sedunia

Tak hanya itu, IDF juga meluncurkan serangan terhadap sepasang peluncur roket Hizbullah di Mansouri dan Taybeh di Lebanon selatan.

Imbas saling serang itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, Israel telah mengalihkan fokusnya dari Gaza ke garis depan utara. Ini menandakan bahwa ada eskalasi besar Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

“Pusat gravitasi kita bergerak dari selatan ke utara, kita mengalami perubahan bertahap, tapi kita juga memiliki lebih banyak tugas di selatan,” kata Gallant, dikutip Times of Israel. (mtr/hm24)