Pematang Siantar, MISTAR.ID
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Pematang Siantar terlihat datang dan memasuki ruangan Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Pematang Siantar, beberapa waktu lalu.
Adapun PNS tersebut yang terlihat masuk ke dalam ruangan Tipikor Satreskrim itu yakni, dari instansi pendidikan.
Saat itu, dua orang PNS terdiri dari satu pria dan wanita, di mana pada logo warna biru di lengan seragam dinas bertulis Tut Wuri Handayani terlihat keluar dan akhirnya kembali masuk ke ruangan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Pematang Siantar.
Baca Juga:Terkait PBB Kedaluwarsa, Kabid Pendapatan Tiga Kali Diperiksa Polres Siantar
Kehadiran kedua PNS itu berkaitan dengan adanya laporan salah satu LSM dari Kota Medan yang membuat pengaduan masyarakat (Dumas) ke Polres Pematang Siantar, atas dugaan korupsi penggunaan dana BOS tahun 2020 di masa Covid-19.
Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Kanit Tipikor) Satreskrim Polres Pematang Siantar Ipda Apri Damanik mengatakan, pihaknya memanggil PNS pada dinas pendidikan Pematang Siantar guna memintai klarifikasi terkait adanya Dumas dari LSM Medan.
“Pemanggilan tersebut merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat dari LSM Medan. Ada Dumas terkait dana BOS untuk eksta kulikuler di masa Covid-19. Dumas itu yang didugakan di masa Covid -19, saat ekstra kulikuler dan sudah kita lakukan klarifikasi beberapa sekolah memang enggak ada,” kata Apri ketika diwawancarai, Kamis (1/9/22).
Baca Juga:Anak Buahnya Diduga Peras Selebgram, Kapolsek Percut Sei Tuan Diperiksa Propam
Pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan atas pemanggilan beberapa kepala SMP yang ada di Kota Pematang Siantar. Untuk saat ini pemanggilan tersebut untuk klarifikasi.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kadis Pendidikan Kota Pematang Siantar Kusdianto belum berhasil dikonfirmasi untuk meminta penjelasannya terkait pemanggilan beberapa kepala SMP di Pematang Siantar oleh Unit Tipikor Polres Pematang Siantar.(hamzah/hm10)
