27.8 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Sudah Dianggap Punah, Kadal Mirip Ular Kembali Ditemukan

MISTAR.ID

Kelompok peneliti dari Queensland Museum dan James Cook University menemukan reptil kadal berkaki kecil yang mirip ular bernama kadal belang padang rumput Lyon atau Austroablepharus barrylyoni di sejumlah lokasi dekat kota Mount Surprise, Queensland, di timur laut Australia.

Padahal, sebelumnya binatang ini telah dianggap punah karena terakhir kali terlihat pada tahun 1981. Reptil tersebut dikenal sebagai kadal belang padang rumput Lyon atau Austroablepharus barrylyoni.

Menurut Andrew Amey, ahli herpetologi dari Queensland Museum dan pemimpin ekspedisi tersebut mengatakan penemuan kadal yang mirip ular ini merupakan kabar baik. Menurutnya, tidak hanya satu jenis kadal yang mereka temukan. Dua jenis kadal lagi yang juga hampir punah yaitu kadal Mount Surprise (Lerista storri) dan kadal bergaris halus tanpa kaki (Lerista ameles) pun dijumpai di wilayah yang sama.

“Ini merupakan momen yang menyenangkan menemukan ketiga kadal ini, tetapi menemukan kadal belang padang rumput Lyon adalah penemuan luar biasa,” kata Andrew Amey.

Baca juga: Harimau Erha Mati, Mantan Wali Kota Medan Minta Taman Hewan Beri Perhatian Kehidupan Satwa

Kadal belang padang rumput Lyon memiliki ukuran sangat kecil, sekitar 5 sentimeter dari ujung moncong hingga pangkal ekor. Meskipun informasi tentang spesies ini masih terbatas, diketahui bahwa mereka sering berburu serangga di rumput dan berlindung di celah tanah untuk melindungi diri dari sinar matahari dan predator.

Andrew Amey menambahkan bahwa L. storri memiliki kaki belakang berbentuk tunggul kecil, sedangkan L. ameles sama sekali tidak memiliki kaki. Kaki yang kecil memungkinkan mereka melata melalui celah tanah.

Populasi ketiga kadal ini memiliki sebaran yang sangat terbatas di kawasan Mount Surprise, menjadikannya rentan terhadap gangguan seperti kebakaran hutan, kekeringan, dan penyakit.

Baca juga: Lima Tahun Belakangan, 34 Hewan Dilindungi Mati di Aceh

“Temuan ini menginspirasi peneliti untuk lebih memahami populasi ketiga kadal tersebut guna membantu melindunginya,” tambahnya. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles