Monday, May 5, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Ekonomi Sumut Kuartal I Kontraksi 0,99 Persen

journalist-avatar-top
Senin, 5 Mei 2025 17.03
ekonomi_sumut_kuartal_i_kontraksi_099_persen

Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfarudin (tengah). (f: amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) triwulan I tahun 2025, berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami kontraksi sebesar 0,99 persen secara quarter to quarter (q-to-q) menjadi Rp296,49 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB) dan Rp159,95 triliun atas dasar harga konstan (ADHK).

Sementara itu, secara year on year (y-o-y) tumbuh sebesar 4,67 persen. Kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi di lapangan usaha konstruksi sebesar 8,01 persen. "Diikuti oleh kategori jasa lainnya sebesar 7,67 persen serta akomodasi dan makan minum 6,75 persen," kata Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfarudin, Senin (5/5/2025).

Namun, jika dibandingkan dengan triwulan I 2024, pertumbuhan tertinggi terjadi pada triwulan I 2025 (y-o-y), yaitu kategori transportasi dan pergudangan sebesar 12,13 persen, jasa perusahaan 10,27 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 9,85 persen.

"Secara umum, semua kategori mengalami pertumbuhan positif. Itu jika dibandingkan dengan triwulan I 2024 atau secara y-o-y," ucapnya.

Distribusi dan sumber pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I 2025 menurut lapangan usaha, tertinggi di pertanian sebesar 25,46 persen, diikuti perdagangan 18,68 persen, dan industri pengolahan 18,47 persen.

"Untuk ategori pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi memiliki total kontribusi sebesar 74,78 persen," ujarnya.

Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 16,95 persen.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,13 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,88 persen. (amita/hm24)

REPORTER: