Simalungun, MISTAR.ID

Selama 55 tahun berdiri, SD Negeri 095170 di Nagori Sinar Baru, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, belum pernah tersentuh aliran listrik.

Kepala Sekolah Minan Saragih mengatakan usulan pemasangan listrik sudah sering dilakukan.

"Tahun lalu saja sudah tiga kali kami usulkan. Tahun 2022 pun sudah diusulkan juga. Bahkan, waktu anggota DPRD yang baru berkunjung ke Sinar Baru juga sudah kami sampaikan," ujar Minan kepada Mistar, Senin (5/5/2025).

Menanggapi ini, Manajer ULP PLN Pematang Raya, Adhere Sitompul mengatakan sudah mengetahui masalah tersebut melalui kepala desa. Namun, secara resmi belum ada pengajuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun.

"Kalau dari PLN, tentu kita tetap melihat kondisi wilayahnya juga. Untuk menarik kabel ke sana dibutuhkan sekitar dua kilometer. Kalau hanya menggunakan kabel kecil, tegangannya tidak akan sampai dan listrik tidak akan menyala. Sementara kalau pakai kabel besar seperti di pinggir jalan, itu termasuk pembangunan baru yang perlu pengusulan ke pusat," kata Adhere, Senin (5/5/2025).

Menurut Adhere, proses teknis dan biaya untuk melayani satu bangunan cukup besar.

"Kalau pakai trafo sendiri, tentu biayanya besar. Tapi kalau satu trafo untuk melayani 10 sampai 15 rumah, biaya bisa ditekan. Intinya, bukan tidak bisa, tapi ada perhitungan dan prosedurnya," ujarnya.

Sebagai unit di lapangan, PLN Pematang Raya mengusulkan Pemkab Simalungun mempertimbangkan penggunaan panel surya.

"Salah satu opsinya adalah menjadikan sekolah itu sebagai percontohan penggunaan panel surya. Selain efisien untuk wilayah terpencil, solusi ini juga mendukung Simalungun yang lebih ramah lingkungan," ucapnya.

Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Sudiahman Saragih memastikan akan memanggil kepala sekolah untuk mendiskusikan solusinya.

"Iya benar, ada satu SD dari Saribudolok ke dalam, SDN Sinar Baru yang tidak dialiri listrik. Saya sudah ke lokasi dan memastikan ini akan segera ditangani. Kami juga akan memanggil kepala sekolahnya untuk memberikan rincian masalah di sana," ujar Sudiahman belum lama ini. (indra/hm20)