Medan, MISTAR.ID

Sekelompok mahasiswa berseragam merah sibuk memunguti sampah di pesisir pantai Belawan, Medan. Dengan karung di tangan, mereka menyisir garis pantai, satu demi satu mengangkat botol plastik, potongan styrofoam, hingga limbah rumah tangga yang berserakan pada Minggu (11/5/2025).

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari berbagai komisariat di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tersebut melakukan aksi bersih-bersih Belawan dengan tajuk "Rawat Belawan".

Tak hanya membersihkan pantai, mereka juga membuka layanan cek kesehatan gratis bagi warga sekitar. Sebuah tenda didirikan untuk menjadi tempat para relawan memberikan edukasi kesehatan, memeriksa tekanan darah, kadar gula dan lainnya.

“Kami ingin menghidupkan kembali semangat humanitas, salah satu nilai dalam trilogi IMM,” ujar Fikri Aulia Akbar Hasibuan, ketua panitia kegiatan, dalam keterangan tertulis kepada Mistar, Selasa (13/5/2025).

Bagi Fikri, aksi ini bukan sekadar memperingati hari jadi ke-61 IMM. Ini merupakan upaya memurnikan gerakan mahasiswa di tengah arus pragmatisme yang kian kuat. IMM, kata Fikri, harus tetap hadir sebagai gerakan sosial yang merawat sesama dan lingkungan.

Belawan dipilih bukan tanpa alasan. Kawasan pesisir di utara Kota Medan ini menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata. Namun, wajah indah pantainya kerap tertutup tumpukan sampah, baik dari laut maupun daratan. Tak hanya itu, kondisi kesehatan masyarakat di sana juga masih jadi tantangan.

“Potensi wisata pantai Belawan sangat besar, tapi tertutup karena masalah sampah yang terus menumpuk. Belum lagi persoalan kesehatan warga yang masih cukup memprihatinkan,” tambah Fikri.

Aksi sosial ini mendapat sambutan positif dari warga dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Medan, Danyonmarhanlan I, Rektor UMSU, dan Ketua Umum DPD IMM Sumut.

Fikri berharap kegiatan serupa tidak berhenti di Belawan. Ia ingin semangat merawat ini menular ke kawasan lain, menjadi bukti bahwa mahasiswa tak hanya bicara di ruang kelas, tapi hadir nyata di tengah masyarakat. (susan/hm25)