BPS: Keterlibatan Perempuan Sumut di Parlemen Naik 3,35 Persen


Ilustrasi. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Statistik Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Misfarudin menyampaikan persentase anggota parlemen perempuan di Sumut pada 2024 mengalami kenaikan, sementara laki-laki mengalami penurunan.
Hal tersebut karena peran laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi lebih setara dibanding sebelumnya.
"Pada 2024, persentase anggota parlemen perempuan tercatat 20,7 persen atau naik 3,35 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 17,35 persen. Namun, anggota parlemen laki-laki mengalami penurunan menjadi 82,65 persen yang sebelumnya tercatat 86 persen," katanya, Selasa (13/5/2025).
Adapun ketimpangan gender pada dimensi pemberdayaan dibentuk oleh dua indikator, yaitu persentase anggota legislatif dan penduduk 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas.
Persentase penduduk usia 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas mengalami peningkatan pada laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, persentase sebesar 56,04 persen dan perempuan 52,30 persen.
Kemudian, ketimpangan gender Provinsi Sumatera Utara (Sumut) periode 2018-2024 pada kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh dua indikator, yaitu proporsi perempuan usia 15-49 tahun melahirkan hidup tidak difasilitasi kesehatan (MTF), dan perempuan usia 15-49 tahun melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).
"Indikator kesehatan reproduksi pada 2024 mengalami penurunan, MTF di angka 0,102 dan MHPK20 turun menjadi 0,150," ucapnya.
Dimensi penyusun IKG yang terakhir adalah pasar tenaga kerja yang diwakili indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
"TPAK laki-laki mencapai 84,25 persen, turun 0,15 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan perempuan, mengalami peningkatan sebesar 0,73 persen menjadi 58,54 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, semakin tinggi peningkatan TPAK perempuan dibanding laki-laki, menunjukkan peluang memasuki pasar kerja semakin setara. Terlebih TPAK perempuan, menunjukkan tren yang relatif moderat dibanding laki-laki yang cenderung fluktuatif periode 2018-2024. (amita/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Faktor Turunnya Indeks Ketimpangan Gender di Sumut