Jakarta, MISTAR.ID
Penyakit alzheimer merupakan gangguan neurologis progresif yang menyebabkan otak menyusut (atrofi) dan sel-sel otak mati. Perlu diketahui bahwa tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat memburuk seiring waktu.
Kondisi ini pada akhirnya akan menghambat pengidapnya untuk menjalani aktivitas sehari-hari ketika penyakitnya sudah semakin parah. Akibatnya, pengidap penyakit alzheimer dapat mengalami beberapa kondisi. Mulai dari penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, hingga perubahan perilaku.
Berdasarkan perkembangan penyakitnya, tentu penyakit alzheimer tidak dapat disepelekan. Agar dapat lebih memahami penyakit ini, penting untuk mengetahui penyebab dan ciri-ciri awalnya.
Baca Juga:Menyikapi Isu Populasi Menua (Lansia)
Hingga saat ini, penyebab pasti penyakit Alzheimer belum dapat sepenuhnya dipahami. Namun, pada stadium dasar, protein otak gagal berfungsi secara normal, yang mengganggu kerja sel-sel otak (neuron) dan memicu serangkaian peristiwa toksik. Hal ini berujung pada neuron yang rusak, kehilangan koneksi satu sama lain dan akhirnya mati.
Kendati demikian, para ahli telah mengidentifikasi apa saja faktor yang dapat meningkatkan risiko alzheimer. Berikut di antaranya:
Usia. Kebanyakan orang yang mengembangkan penyakit alzheimer berusia 65 tahun atau lebih.
Sejarah keluarga. Jika kamu memiliki anggota keluarga dekat yang telah mengembangkan kondisi tersebut, kamu lebih berpotensi untuk mengalaminya.
Baca Juga:10 Makanan Sehat Ini Diperlukan untuk Lansia
Faktor genetika. Gen tertentu telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.
Namun, yang perlu digarisbawahi adalah jika seseorang memiliki satu atau lebih faktor risiko tersebut, bukan berarti seseorang dapat dipastikan terkena penyakit alzheimer. Sebab, beberapa faktor hanya meningkatkan tingkat risikonya.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mungkin juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena alzheimer yaitu, mengidap depresi, mengidap penyakit kardiovaskular tertentu, pernah mengalami cedera otak traumatis.
Ciri-ciri penyakit alzheimer
- Perubahan suasana hati
Pengidap penyakit alzheimer akan tampak lebih cemas dan gelisah. Perubahan suasana hatinya yang cepat membuat pengidap juga mudah meluapkan amarahnya secara tiba-tiba.
Baca Juga:Risiko Demensia Lebih Tinggi pada Wanita dengan Masa Subur yang Berkepanjangan
Sedangkan munculnya agitasi merupakan hasil dari rasa takut, bingung, kelelahan dan kewalahan untuk mencoba memahami dunia yang sudah tidak masuk akal menurutnya. Selain itu perubahan suasana hati yang cepat terjadi dan tidak beralasan bisa terjadi.
- Gangguan perilaku
Ciri selanjutnya dari pengidap alzheimer adalah gangguan perilaku yang sering di luar batas normal, seperti membuat keputusan konyol, salah menggunakan pakaian, atau bertingkah layaknya anak kecil. Pengidap biasanya juga mengalami kesulitan dalam mengatur hal yang bersangkutan dengan uang, karena daya berpikirnya yang kian menurun.
- Kehilangan memori
Salah satu ciri yang membuat pengidap alzheimer cukup membahayakan pengidapnya adalah memory loss (kehilangan memori). Setiap orang mungkin saja melupakan suatu percakapan rinci, tapi orang dengan alzheimer akan melupakan apa yang baru terjadi atau diucapkannya. Hilangnya ingatan ini tak konsisten dalam arti bisa saja hari ini lupa, namun esoknya ingat lagi.
Baca Juga:Sadari Hal ini Sebelum Masa Lansiamu Datang
- Mengulangi tindakan atau ucapan
Mengulang kata-kata, pertanyaan atau kegiatan merupakan ciri khas dari seseorang yang mengidap penyakit alzheimer. Terkadang perilaku ini dipicu oleh kecemasan, kebosanan dan rasa takut pada lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dilakukan pengidap semata-mata agar dirinya merasa nyaman.
- Delusi dan paranoia
Pada beberapa orang yang mengidap alzheimer, mereka mungkin akan mengalami kecurigaan yang tampak irasional. Misalnya halusinasi untuk melihat, mendengar, mencium atau merasakan sesuatu yang tidak ada. Kecurigaan yang berlebihan ini bisa membuat seseorang menjadi agresif secara fisik atau verbal.
- Disorientasi terhadap beberapa hal
Ciri-ciri penyakit alzheimer selanjutnya adalah disorientasi terhadap beberapa hal sederhana. Perlu diketahui bahwa orang yang hidup dengan alzheimer dapat kehilangan jejak tanggal, musim, dan berlalunya waktu.
Mereka mungkin mengalami kesulitan memahami sesuatu jika tidak segera terjadi. Kadang-kadang mereka juga berpotensi lupa ada di mana mereka berada, atau bagaimana mereka bisa sampai di tempat tersebut. (halodoc/hm14)