Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kapolres Pematangsiantar, AKBP Sah Udur Sitinjak mengaku tengah mempersiapkan perlawanan gugatan perdata soal operasional odong-odong yang dilayangkan warga bernama Rindu Marpaung.

"Iya sudah tau, kami akan persiapkan," kata Sah Udur, Jumat (9/5/2025).

Rindu Marpaung melalui penasihat hukumnya Pondang Hasibuan dan rekan mengajukan gugatan perdata, Selasa (6/5/2025) ke PN Pematangsiantar. Dalam hal ini tergugat yakni Kapolri, Kapolda Sumut, dan Kapolres Pematangsiantar.

Rindu Marpaung mengatakan, langkah hukum diambil sebagai bentuk protes atas diamnya Kepolisian terhadap pelanggaran lalu lintas yang nyata, dan membahayakan pengguna jalan umum. Menurutnya, operasional odong-odong meresahkan masyarakat umum.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Politik (Pustaka) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar ini mengaku pernah hampir mengalami kecelakaan ketika berhadapan langsung dengan odong-odong.

Sepeda motor yang dimodifikasi menggunakan bak penumpang tidak dibenarkan oleh hukum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 277 Jo Pasal 50 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jo Pasal 61 ayat (1), Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

"Bahwa Kepolisian mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Pembiaran tersebut, kata Rindu menunjukkan kegagalan institusi publik dalam menjalankan fungsi pengawasan, penegakan hukum, dan perlindungan warga, yang seharusnya menjadi mandat utama institusi publik. (gideon/hm17)