9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Perhelatan F1H20 dan Alogo Lubis

Balige, MISTAR.ID

Babak kualifikasi dan Final Race II F1 Powerboat Lake Toba 2023 ditunda, Sabtu (26/2/23) dan Minggu (26/2/23). Penyebabnya, kecepatan angin dan gelombang yang tinggi muncul secara tiba-tiba di sirkuit balapan air tersebut.

Sebelumnyya, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati pun angkat bicara soal cuaca saat kualifikasi F1 Powerboat Lake Toba tersebut dimulai. Menurut dia, kualifikasi F1H2O ditunda karena terjadi gelombang dan angin yang tinggi saat balapan kapal boat dimulai.

“Ditunda karena BMKG mencatat arah kecepatan angin dari timur laut, angin dari arah timur laut (posisi Danau Toba barat laut) jadi tegak lurus. Hal itu menimbulkan gelombang air danau. Tercatat gelombangnyaa 0,5 meter. Kalau powerboat tidak boleh mencapai 0,5 meter,” ungkapnya di Media Centre di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Kecamatan Balige, Sabtu (25/2/23) sore.

Baca Juga: Polres Toba Kawal Ritual Pameleon Bolon Sipaha Lima

“Penundaan kegiatan itu juga karena kecepatan angin mencapai 8 knot (windspeed), padahal batasnya adalah 5 knot (8 knot sama dengan 16 Km/jam),” imbuhnya.

Menurut dia, faktor terjadinya cuaca buruk tersebut dipicu belokan angin dan pertemuan angin yang terpantau di Sumatera Utara. “Karena ada pertemuan angin itu, berarti ada perlambatan sehingga memacu peningkatan angin dan gelombang air danau,” kata dia.

Jika menyimak keterangan Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG Pusat, tentu gangguan cuaca seperti ini adalah hal yang lumrah terjadi, baik itu pada event kecil, maupun event sebesar F1H2O.

Baca Juga: Bos F1H2O ‘Tantang’ Indonesia Kontrak 50 Tahun di Danau Toba

Apalagi, BMKG hanya bisa sebatas memprediksi, alias bukan suatu kebenaran mutlak saat mereka merilis sebuah prakiraan cuaca di sebuah wilayah pada batas waktu tertentu.

Penundaan babak kualifikasi ini secara tiba-tiba, sempat membuat sebagian pengunjung kecewa. Terutama bagi penonton yang sudah membayar tiket. Gelombang protes pun sempat dilontarkan beberapa orang penonton ke panitia balapan.

Mitos Danau Toba

Namun di balik penjelasan ilmiah pihak BMKG soal penundaan itu, terselip cerita mistis yang dilontarkan beberapa orang penonton. Sebagian penonton mengemukakan adanya faktor magis yang memicu munculnya gangguan alam tersebut secara tiba-tiba.

Salah satunya dilontarkan boru Silalahi. Perempuan berusia sekitar 65 tahun tersebut menyatakan pendapatnya, munculnya angin kencang dan gelombang tinggi yang akhirnya membatalkan babak kualifikasi balapan air terbut akibat ‘penguasa’ Danau Toba kurang senang dengan adanya acara berskala internasional tersebut.

Baca Juga: Ketahuan Curi Start, Shaun Torrente Batal Tercepat Race Final F1 Powerboat

Menurutnya, Alogo Lubis (Angin Lubis) menjadi penyebab gangguan itu. “Itu Alogo Lubis. Tadi memang tiba-tiba angin kencang berembus,” ujarnya dengan nada yakin kepada Mistar, Sabtu (25/2/23).

Hal senada juga dilontarkan seorang pria bermarga Simanjuntak saat mengobrol dengan Mistar di salah satu kedai di Balige.

“Panitia F1H2O tidak sowan dulu kepada ‘penghuni’ Danau Toba. Biasanya jika ada perhelatan besar seperti ini, pihak panitia selalu menggelar acara ritual sebagai bentuk tanda permisi atau penghormatan kepada ‘penguasa’ Danau Toba,” lontarnya.

Baca Juga: Jokowi Tiba di Balige Untuk Nonton F1 Powerboat Lake Toba

Seingat pria yang bermukim di Kota Balige ini, sebelum acara powerboat itu digelar, dirinya belum pernah menggelar pihak panitia pelaksana mengelar ritual adat tersebut.

“Ritual adat sebagai tanda ‘permisi’, digelar di Danau Toba di lokasi mana acara itu akan dilaksanakan, jadi bukan di daratan. Biasanya acara ritual ini melibatkan penganut Ugamo Malim atau Parmalim (Aliran kepercayaan yang berkembang di kalangan Batak Toba,Red),” terangnya.

“Seharusnya panitia F1H20 tidak melupakan ritual tradisi seperti itu, biar acaranya mendapat restu,” tambahnya.

Rumor soal mistis Alogo Lubis makin menggema pada Minggu (26/2/23). Apalagi saat Final II Road Race F1H2O digelar sekitar pukul 15.00 WIB. Saat pertandingan baru dimulai, angin berhembus dengan kencang dan berputar.

Baca Juga: Bukan Bermaksud Saingi Pawang Hujan, BMKG Siapkan 8 Ton Garam untuk Kelancaran F1H2O Toba

Debu tebul bercampur daun pepohonan pun beterbangan. Sebagian umbul-umbul yang dipancang di sepanjang jalan Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, tumbang dihembaps angin.

Warga lokal serentak berkomentar,” Betulkan, Alogo Lubis kembali mengamuk. Pasti pertandingan ditunda!”

Benar saja, putaran final kedua yang baru berlangsung 4 lap dari 18 lap yang dipertandingkan, langsung dihentikan panitia untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Lalu bernarkah rumor yang beredar di tengah masyarakat ini?

Kearifan Lokal

Jika menyimak kerangan di atas, memahami kearifan-kearifan lokal saat berkunjung atau menggelar sebuah acara di satu tempat tak ada salahnya. Apalagi jika alasannya adalah keselamatan.

Kearifan lokal di daerah ini begitu banyak dan patut dijaga serta penting untuk dikenali. Diantaranya mengenali jenis-jenis angin atau dalam bahasa Batak disebut Alogo. Tentu, angin ini berkategori bahaya dan harus diwaspadai jika sedang berembus.

Dikutip dari akurat.co, alogo atau angin di Danau Toba ternyata ada beberapa jenis. Sebut saja Alogo Panahatan, Alogo Lubis, Alogo Bolon dan Alogo Tulas.

Alogo Panahatan sendiri adalah angin kencang yang berhembus dari perbukitan Parapat, tepatnya dari perkampungan Panahatan ke arah Pulau Samosir.

Kemudian berlanjut ke Alogo Lubis. Angin ini berembus dari arah Kota Porsea menuju Parapat. Kemudian Alogo Bolon, yakni angin yang berhembus dari Tao atau Danau Silalahi ke arah Parapat.

Namun diantara beberapa jenis alogo ini, Alogo Tulas dikenal sangat ganas atau berbahaya dan perlu diwaspadai. Angin ini memutar seperti puting beliung dan berpindah-pindah tempat alias tidak memandang tempat atau lokasi.

Bagi para nakhoda kapal yang sudah berpengalaman mengarungi danau vulkanik terbesar di dunia tersebut, pengenalan atau pemahaman terhadap jenis-jenis angin ini menjadi sangat penting demi keselamatan mereka saat berlayar.(luhut/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles