5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Bukan Bermaksud Saingi Pawang Hujan, BMKG Siapkan 8 Ton Garam untuk Kelancaran F1H2O Toba

Simalungun, MISTAR.ID

Kita tentu masih ingat peran pawang hujan Raden Roro Istiati Wulandari alias Rara pawang hujan yang viral di ajang MotoGP Mandalika 2022 lalu, tapi tidak demikian dalam balapan F1 Powerboat (F1H20) yang mulai digelar Sabtu (24/2/23) ini.

Peran pawang hujan dalam ajang F1 Powerboat ini tidak ada terpantau, tapi entah kalau perannya tersembunyi atau diam-diam sehingga tidak terekspos seperti saat Rara memainkan perannya blak-blakan di hadapan publik.

Melihat cuaca di langit Danau Toba dalam sepekan tidak begitu bersahabat, lantas apakah tidak ada upaya Panitia F1 Powerboat mengantisipasi agar hujan tidak turun di hamparan air tawar Danau Toba tempat balapan F1H20 berlangsung?

Baca juga: Hujan Ringan Diprediksi Turun Saat Final F1 Powerboat di Balige

Ternyata ada. Peran dominan untuk gawean mengantisipasi curah hujan itu diambilalih pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Medan.

Eridawati selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Medan dihubungi MISTAR.ID via sambungan telepon, Sabtu (24/2/23) pagi mengatakan, pihaknya sudah menurunkan timnya di lokasi balapan F1 Powerboat di Balige, Kabupaten Toba.

Pihak BMKG juga sudah menyiapkan 8 ton garam untuk mewanti-wanti jika ada tanda-tanda hujan akan turun pada saat balapan F1 Powerboat berlangsung. Kegunaan garam sebanyak 8 ton tersebut kata dia, sebagai bahan utama untuk alat Teknologi Modifikasi Cuaca.

Operasi TMC ini sambung Eridawati, merupakan kerjasama BMKG dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BNPB dan TNI AU. Kegunaan garam atau NaCL itu, nantinya untuk disemai dari udara menggunakan pesawat TNI AU. Penyemaian dilakukan jika cuaca
memperlihatkan tanda-tanda hujan akan turun.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Start MotoGP Mandalika Ditunda

Cara ini juga dilakukan pada saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 (14-16 November 2022) di Bali. Sebanyak 29 ton garam (NaCL) disemai dari udara, dilakukan tim operasi (TMC) kerja sama dengan BRIN, TNI AU, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penyemaian dilakukan menggunakan Pesawat Cassa 212 dan CN 295.

Dijelaskan, material TMC tersebut bertujuan untuk mengalihkan potensi awan hujan dari lokasi kegiatan. Pastinya, modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan BMKG bersama timnya, adalah rekayasa melalui kajian ilmiah untuk mencegah turunnya hujan, dan sama sekali bukan untuk menyaingi pawang hujan yang oleh sebagian orang masih mempercayainya.(maris/hm09)

Related Articles

Latest Articles