9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Terkesan Tebang Pilih, Kios Pedagang di Kebun Marihat Dibongkar

Simalungun, MISTAR.ID

Para pedagang makanan dan minuman yang berada di pinggiran Jalan Lintas Siantar-Tanah Jawa dibongkar paksa pihak PTPN 4 Kebun Marihat Afdeling 3, Simalungun. Pembongkaran dipimpin Asisten Personalia Kebun (APK), Rizki, Sabtu (21/1/23) pukul 09.00 WIB.

Pantauan MISTAR.ID di lapangan, pembongkaran berlangsing hingga pukul 10.30 WIB. Informasi diperoleh, kios-kios para penguaha kecil dan menengah (UMKM) yang akan dibongkar sekitar 15 kios, namun yang dibongkar masih sebagian. Pembongkaran dilakukan secara manual oleh puluhan petugas yang dikerahkan pihak perkebunan.

“Yang kita bongkar ini masih termasuk dalam areal HGU PTPN 4 Kebun Marihat. Selain itu, di sini masuk daerah yang rawan, karena ada tiang listrik,” ujar Rizki kepada wartawan. Akibatnya, sambung dia, pihak perkebunan jadi terhalang kerja.

Baca juga: Warga Temukan Jejak Kaki Harimau di Pinggir Sungai Andarasi Tanah Jawa

“Selain itu, kita di sini menjaga aset perkebunanlah. Dari yang kita data di sini, sampai Pondok 8 ada sekitar 15 bangunan yang akan kita bongkar,” katanya.

Sementara, salah satu pemilik bangunan, Amel Limbong, didampingi pemilik warunganya, Rasminah dan Masdariah Ambarita mengatakan, mereka sudah lebih 4 tahun berjualan makanan dan minuman di lokasi. Mereka juga tidak membantah, membangun warung untuk jualan makanan berada di lahan HGU milik Kebun Marihat.

“Kalaupun mau dibongkar, jangan tebang pilihlah. Bongkarlah semua,” ujar Rasminah.

Amel Limbong mengatakan, sebelumnya mereka sudah melakukan mediasi dengan pihak perkebunan memohon agar sementara jangan dibongkar dulu.

Kalaupun mau dibongkar mereka memohon agar pembongkaran tidak tebang pilih, dan pembongkaran sebaiknya dimulai dari Andarasi yang bangunannya sudah puluhan tahun berdiri jadi rumah permanen.

Baca juga: Tindak Lanjuti Masalah PTPN 3 dan Futasi, KSP Akan Turun Kembali ke Siantar

Para pemilik warung mengakui, mereka sudah dua kali disurati untuk membongkar sendiri bangunannya. Surat pertama dikirim Unit Kebun Marihat tanggal 24 Desember 2022 dan surat kedua tanggal 19 Januari 2023. Namun karena tidak juga dibongkar pemiliknya, akhirnya dibongkar paksa pihak kebun.

Sementara, Askeb Kebun Marihat bermarga Parangin-angin dihubungi via telepon, menanyakan adanya dugaan pembongkaran tebang pilih, tidak bersedia memberi keterangan. Dia hanya mengatakan; “Nanti ya, saya masih ada urusan. Nanti saya hubungi,” ujarnya singkat, namun hingga berita dikirim ke redaksi sumber tersebut tidak juga menghubungi.(maris/hm09)

Related Articles

Latest Articles