Medan, MISTAR.ID

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I, Saiful Anwar Matondang, menyoroti pentingnya jumlah mahasiswa dalam keberlangsungan dan pengembangan akademi.

Menurutnya, akademi yang hanya mampu menarik sekitar 50 mahasiswa belum cukup untuk menopang operasional dan meningkatkan mutu institusi pendidikan tersebut.

“Kalau akademi hanya memiliki kurang dari 50 mahasiswa, tentu sulit untuk berjalan dengan baik,” ujarnya kepada Mistar, Jumat (4/4/2025).

Saiful menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa yang ideal agar akademi dapat beroperasi secara stabil adalah minimal 90 orang, yang terbagi dalam tiga angkatan.

Dengan jumlah tersebut, akademi dapat menutup biaya operasional seperti gaji dosen, listrik, dan air, serta mulai merancang pengembangan ke depan.

“Sebetulnya, jika hanya ada 50 mahasiswa, institusi hanya mampu menutupi biaya dasar seperti listrik, air, dan gaji pegawai. Tapi untuk berkembang, meningkatkan akreditasi, dan membangun fasilitas lebih baik, tentu butuh dana tambahan,” ucapnya.

Ia juga menekankan bahwa tanpa sumber pendapatan lain, akademi dengan mahasiswa yang sedikit akan sulit bertahan.

“Kalau hanya mengandalkan SPP dari 50 sampai 60 mahasiswa, itu sangat berat. Kecuali yayasannya memiliki usaha lain, seperti perkebunan sawit, yang bisa menyokong dana operasional hingga Rp1 miliar per tahun,” katanya menambahkan.

Kondisi ini, menurut Saiful, menjadi tantangan bagi banyak akademi untuk terus bertahan dan berkembang.

Oleh karena itu, ia mendorong institusi pendidikan untuk mencari strategi inovatif dalam meningkatkan jumlah mahasiswa agar dapat terus memberikan pendidikan berkualitas. (susan/hm17)