Labuhanbatu, MISTAR.ID
Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga, bersama beberapa orang lainnya, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (11/1/24).
Seperti dikutip DetikSumut dari laman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK, Erik terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 21 Maret 2023. Untuk periode 2022, total kekayaan Erik adalah Rp15.595.539.150 atau 15,59 miliar.
Sebagian besar kekayaan pria kelahiran Rantauprapat itu terdiri dari tanah dan bangunan sebanyak 15 bidang, dengan total nilai Rp 12,2 miliar. Tanah dan bangunan tersebut terletak di Labuhanbatu, Padang Lawas Utara, dan Medan.
Baca Juga:Â Breaking News, KPK Lakukan OTT Pejabat di Labuhanbatu
Mayoritas dari tanah dan bangunan yang dilaporkan oleh Erik ini dilaporkan sebagai hasil hibah dengan akta, sebanyak 11 aset. Sementara itu, empat tanah dan bangunan lainnya merupakan hasil usahanya sendiri.
Selain itu, bupati ke-20 Kabupaten Labuhanbatu itu juga memiliki lima unit truk senilai Rp600 juta, harta bergerak senilai Rp350 juta, serta kas dan setara kas sebanyak Rp2,4 miliar. Surat berharga dan utang tidak dimiliki oleh Erik.
Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021, di mana kekayaannya mencapai Rp17,07 miliar. Pada tahun 2021, Erik masih memiliki 15 bidang tanah dan bangunan dengan total harga yang sama seperti sebelumnya.
Namun, pada tahun tersebut, Erik mencatatkan kepemilikan kendaraan tambahan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Pajero Sport dan Toyota Alphard.
Baca Juga:Â Bupati Labuhanbatu Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
Kemudian pada tahun 2020, kekayaan Erik tercatat sebesar Rp14,4 miliar. Saat itu, Erik mencalonkan diri sebagai Bupati Labuhanbatu.
Sementara pada tahun 2018, politisi Partai NasDem ini memiliki harta sebesar Rp13,07 miliar. Pada tahun tersebut, Erik menjabat sebagai anggota DPR RI dari partai Hanura untuk periode 2014-2019.
Erik pertama kali melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2015, ketika ia menjabat sebagai Wakil Bupati Labuhanbatu. Total harta yang dimilikinya saat itu mencapai Rp4,99 miliar. (Detik/hm22)
