Taput, MISTAR.ID
Proyek Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 berbiaya ratusan juta rupiah untuk pengaspalan jalan di Dusun I Simarpinggan dan Dusun III Sitinjo, Desa Onan Runggu II, Kecamatan Sipahutar, Tapanuli Utara, diduga dikerjakan tidak sesuai dengan RAB.
Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), B Silitonga mengatakan, proyek tersebut memakai bahan material batu yang harus berukuran 3,5,2,3 dan telpox tutup lobang mestinya menggunakan batu besar. Kondisi di lapangan diduga memakai sertu bercampur dengan tanah.
“Saya tidak pernah melihat pelaksanaan proyek pembangunan jalan di dua dusun tersebut. Bahkan saya tidak pernah menandatangani pencairan uang. Tapi saat ini anggaran dana desa sudah dicairkan 80% tanpa kami ketahui dengan ketua BPD,” katanya saat ditemui di Desa Onan Runggu, Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara, pada Sabtu (28/10/23).
Baca juga:Dana Desa Tetap Jadi Prioritas APBN di Tahun 2024
Ia mengakui bahwa pekerjaan itu tidak sesuai dengan hasil musyawarah warga. Melihat adanya dugaan masalah, ia pun berjanji dalam waktu dekat akan membuat surat tertulis kepada Tipikor agar proyek tersebut dibongkar.
Terpisah, Kepala BPD Onan Runggu Maradu Silitonga juga mengaku kecewa dengan pembangunan tersebut.
“Di depan Camat Sipahutar pada waktu itu kita sudah meminta agar dibuat rapat musyawarah desa, tapi sampai saat ini proyek pembangunan jalan dikerjakan tanpa diketahui TPK dan pendamping desa,” ujarnya.
Baca juga:Kades Pangkal Dolok Julu Paluta Jadi Terdakwa Tipikor Dana Desa, Termasuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Sementara Kepala desa Onan Runggu II Kecamatan Sipahutar Taput, Tunggul Silitonga saat ditemukan Mistar di rumahnya,Sabtu (28/10) menjelaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan jalan dengan anggaran DD tahun 2023 sudah sesuai dengan gambar.
Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa Ketua TPK tidak tidak berhak mengetahui proses pembangunan dan pencairan uang.
“Dia (TPK) hanya mengawasi di lapangan,” katanya singkat. (fernando/hm17)
