28 C
New York
Saturday, July 20, 2024

Tanggul Sungai di Batu Bara Rusak, Sawah Warga di Empat Desa Terancam

Batu Bara, MISTAR.ID

Selama dua minggu terakhir, masyarakat di empat desa di Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara melaksanakan gotong royong memperbaiki tanggul Sungai Dalu Dalu di Desa Sukaraja.

Gotong royong yang dilakukan petani warga Desa Pematang Panjang, Kampung Kelapa, Limau Sundai, dan Sukaramai bertujuan untuk mencegah jebolnya tanggul yang nyaris runtuh akibat terjangan banjir di awal Februari lalu.

Selain mencegah jebolnya tanggul yang berakibat banjir melanda pemukiman, juga untuk mempertahankan masuknya air ke sawah-sawah mereka.

Baca juga: Tanggulangi Harga Sembako Mahal, Begini Strategi Pemprov Sumut

Sejauh ini proses perbaikan sedang berjalan. Satu unit excavator yang dipinjamkan dari PUTR Pemerintah Kabupaten Dairi, turun meringankan beban warga.

Sementara Sekretaris FPKS DPRD Provinsi Sumut Ahmad Hadian Kardiadinata, mengapresiasi kegigihan masyarakat dari 4 desa karena secara swadaya berjibaku membendung air agar tetap mengairi sawah mereka.

“Semoga usaha swadaya rakyat ini berbuah hasil dan pemerintah provinsi segera merealisasikan rehabilitasi tanggul dan bendungan ini yang sudah dianggarkan pada APBD 2024,,” harapnya lagi.

Ia mengaku sejak bagian pintu air dan tanggul Sungai Dalu Dalu rusak dan hampir jebol karena abrasi, sekitar 6 bulan air tidak optimal masuk ke sawah masyarakat dan bisa mengancam gagal produksi.

Baca juga: Tanggul Sungai Sibarau Jebol, Puluhan Rumah di Sergai Terendam Banjir

Dirinya berjanji akan segera melobi Pemrov Sumatera Utara agar menyegerakan perbaikan tanggul Sungai Dalu Dalu sebelum kondisinya semakin parah.

Pada kesempatan tersebut, Hadian mengharapkan agar perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan Industri Kuala Tanjung Batu Bara dapat ikut berpartisipasi melakui CSR-nya membantu kebutuhan rakyat ini.

Mendengar penuturan Hadian, masyarakat petani yang tengah bergotong royong mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Sumatera Utara.

“Mudah-mudahan dengan dorongan dari Pak Hadian, segera terealisasikan rehabilitasi tanggul dan bendungan sehingga kami tetap dapat menanam padi,” harap seorang petani.

Sekedar diketahui, Dinas Pertanian dan Perkebunan Batu Bara bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Batu Bara, sebelumnya telah mengerahkan escavator mengeruk pasir sepanjang 400 meter agar air dari sungai dapat masuk ke saluran irigasi.

Namun petani menilai, upaya tersebut tidak akan bertahan lama karena sedimen pasir dari hulu sungai terus datang sehingga menutup saluran yang telah dikeruk. (ebson/hm17)

Related Articles

Latest Articles