Tuesday, April 15, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ketua IDI Sumut Prediksi Perilaku Dokter ke Depan akan Berantakan

journalist-avatar-top
Kamis, 10 April 2025 17.17
ketua_idi_sumut_prediksi_perilaku_dokter_ke_depan_akan_berantakan_

Ketua IDI Sumut, dr Ramlan Sitompul, Sp.THT (KL). (f: ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara (Sumut) turut menanggapi pelecehan seksual yang dilakukan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran kepada seorang keluarga pasien.

"Di Indonesia setau saya enggak pernah ada (kasus pelecehan seksual dokter dan pasien), baru inilah sepertinya ada dan kalau di luar negeri ada terjadi," ujar Ketua IDI Sumut, dr Ramlan Sitompul, Sp.THT (KL) kepada Mistar, Kamis (10/4/2025).

Ramlan mengatakan, dokter melekat dengan etika kedokteran. Salah satu fungsi dari organisasi profesi selama ini adalah melakukan pembinaan praktek kedokteran yang baik dan benar terhadap seluruh dokter.

"Fungsi tersebut sekarang sudah tidak ada lagi dan sudah dibatasi oleh regulasi. Sehingga persoalan etik, persoalan bagaimana melakukan praktek kedokteran, IDI sebagai organisasi profesi tidak masuk lagi ke ranah tersebut," tuturnya.

Walaupun mereka sedang bersekolah, menurut Ramlan etika dalam praktek kedokteran ada batasannya. Sehingga tidak boleh berduaan antara dokter dengan pasien lawan jenis, jadi harus ada perawat pendamping.

"Saat IDI memiliki peran, standar operasionalnya ada. Maka ke depan nanti akibatnya akan bertambah terus kasus-kasus seperti ini (pelecehan). Saya sudah prediksi ke depan ini akan lebih berantakan lagi perilaku dokter," ucapnya.

Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan ini mengimbau agar masyarakat ke depannya lebih hati-hati, untuk melihat siapa dokternya terlebih dahulu hingga cek berasal dari alumni mana dokternya. (berry/hm24)

REPORTER: