16.3 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Setelah Dinyatakan TMS, Enam Casis Polwan dari Sumut Minta Pembanding Peserta Lulus

Medan, MISTAR.ID

Para Calon Siswa (Casis) Polwan yang tidak memenuhi syarat (TMS) dalam ujian kesehatan jiwa (Keswa) melalui kuasa hukumnya Jones Naibaho meminta pembanding yang kalah dan lulus kepada panitia penerimaan Bintara Polri tahun 2023 di Polda Sumut.

Jones Naibaho mengaku, beberapa hari yang lalu pihaknya bersama beberapa Casis Polwan yang TMS diundang oleh Polda Sumut terkait persoalan kekalahan para Casis tersebut.

“Kemarin kita diundang dan bertemu dengan Bapak Karo SDM dan Kabid Dokkes Polda Sumut. Pada pertemuan itu kami meminta beberapa hal diantaranya meminta agar hasil di scan. Kemudian diizinkan tapi hanya boleh dilihat oleh Casis tidak boleh didampingi kuasa hukum,” katanya, Sabtu (24/6/2023).

Setelah diperlihatkan kepada masing-masing Casis itu, tim panitia menyimpulkan keenam Casis itu kalah akibat kebohongan yang mencapai 80 persen.

Baca juga: 6 Casis Polwan yang Gugur Menduga Ujian Penerimaan Bintara Tak Transparan

“Katanya kebohongannya mencapai 80 persen. Kita mengetahui Keswa ini untuk kepribadian jiwa seseorang. Apakah keswa ini melihat orang bohong atau jujur. Bagaimana ini melihatnya. Jadi adik-adik ini merasa tidak terima kok bisa kalahnya seperti ini. Padahal persiapannya sudah jauh hari,” ucapnya.

Dalam pertemuan itu, kata Jones Naibaho, pihaknya meminta pembanding hasil yang lulus dan yang kalah kepada panitia penerimaan Bintara Polri Tahun 2023 Polda Sumut.

“Kemudian kemarin kami juga meminta bandingkan dengan yang lulus, tapi tidak diperbolehkan, alasan privasi. Kalau memang kami benar-benar kalah pasti akan kami terima. Tapi kemarin belum dibuktikan dengan yang lulus. Itu permintaan kita yang belum dipenuhi,” ujarnya.

Baca juga: Enam Casis Polwan TMS Sebut Penerimaan Bintara Tidak Transparan, Polda Sumut Angkat Bicara

Menurut dia, ujian Keswa ini bukan rahasia umum lagi. Bahkan dari internet juga bisa didapatkan soal tentang Keswa.

“Tidak berubah ini dari tahun ke tahun, contoh soalnya yang seperti saya katakan diawal tadi, tidak ada yang sulit. Jadi ini yang kami ingin pertanyakan soal Keswa ini, biar jadi terang benderang,” ungkapnya dengan menegaskan rencananya melaporkan persoalan ini kepada pihak Komisi III DPR RI.

“Kedepannya penerimaan ini harus lebih transparan. Mudah-mudahan ini sampai ke Kapolri dan semoga campur tangan disini. Dan kita juga akan mengadu ke komisi III menanyakan bagaimana transparan penerimaan Polri tersebut.

Sebelumnya, Polda Sumatera Utara membeberkan beberapa beberapa poin penting penyebab enam calon siswa (Polwan) yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam ujian kesehatan jiwa (Keswa) penerimaan Bintara Polri Tahun 2023 dari Polda Sumut.

Seorang dari tim dokter seleksi Keswa penerimaan Bintara Polri tahun 2023 Prof Dr dr Elmeida Effendy, mengatakan seluruh jawaban dari keenam Casis Polwan itu sama dan penuh kebohongan serta tidak menunjukkan kepribadiannya masing-masing. Hal inilah yang membuat keenamnya ditanyakan TMS.

Baca juga: Pemerintah Butuh 1 Juta Orang untuk CASN 2023, Ini Formasinya

“Jadi ada suatu mis understanding soal nilai, tapi kami menilai dengan skala validasi dan klinis validasi ada empat tanda. Yaitu tanda tanya, F, L dan K. Kalau skala tanda tanya lebih dari 10, tidak valid, atau skala L lebih dari 75 dan F dan K lebih dari 70 tidak bisa diinterpretasi,” katanya saat pertemuan dengan keenam Casis TMS serta kuasa hukum para Casis di Mapolda Sumut, Selasa (20/6/2023) sore.

Elmeida mengatakan, ada 10 skala penilaian yang tidak bisa diinterpretasi, yakni adanya keluhan sakit pada badan, kondisi depresi, histeria dan sebagainnya.

“Itu semua harusnya bisa dinilai. Tapi kalau yang empat skala validasi itu sudah gagal. Kebelakangnya tidak akan dinilai,” terangnya dalam tahapan ini harus dilakukan oleh orang yang berkompeten sesuai dengan kepribadian.

Baca juga: Menaker Dorong Pengembangan SDM yang Bernilai Ideologi Pancasila

Menurutnya, materi yang diberikan kepada para seluruh Casis Polwan saat ujian Keswa adalah bukanlah soal dan pertanyaan melainkan pernyataan.

“Jadi tidak ada benar dan salah. Jadi kalau kita normal dan kepribadian kita berbeda beda. Contoh adanya pernyataan misalnya mengatakannya kita penakut dan pemberani. Jadi penakut dan pemberani itu tidak berarti salah, jika dalam batas normal. Tentunya kita akan menjawab sesuai dengan kepribadian kita. Jangan mengadopsi kepribadian orang. Jadilah nilai kebohongan kita tinggi dan nilai itu jadi TMS,” tegasnya.

Sebelumnya, sebanyak 6 orang calon siswa (Casis) Polisi Wanita (Polwan) kecewa terhadap panitia penerimaan Bintara Polda Sumut tahun 2023. Mereka menduga kalau penerimaan anggota Polisi itu tidak transparan dan diduga ada kecurangan. Mereka kemudian mendatangi lokasi penerimaan Bintara Polri di Mako Brimob Sampai Medan, Jumat (16/6/2023). (saut/hm17)

Related Articles

Latest Articles