Amman, MISTAR.ID
Terungkap jika Perdana Menteri (PM) Yordania, Bisher Khasawneh mengajukan pengunduran diri, pada Minggu (15/9/24) atau kurang dari seminggu setelah pemilihan parlemen.
Dirangku dari Reuters, pejabat anonim Yordania menyatakan, figur yang dikatakan akan menggantikan posisi Khasawneh adalah Kepala Kantor Raja Abdullah, sekaligus eks Menteri Perencanaan, Jaafar Hassan.
Apabila betul menggantikan Khasawneh, Hassan akan menemui sejumlah tantangan.
Baca juga:Ratusan Massa Tuntut PM Yordania Mundur
Berbagai tantangan bagi Hassan apabila menduduki kursi PM adalah mengurangi efek serangan Israel di Gaza bagi ekonomi Yordania yang terpukul keras oleh pembatasan investasi dan melorot drastis pariwisata.
Khasawneh yang akan lengser itu disebut sudah berupaya mendorong reformasi yang didorong Raja Abdullah dalam membantu memulihkan pertumbuhan lesu selama 1 dekade yang berkisar sekitar 2 persen.
Baca juga:PM Kanada dan Raja Yordania Sepakat Tekan Israel Setop Perang
Perkembangan lamban itu disebut diperburuk karena pandemi dan perseteruan di negara tetangga, yakni Irak dan Suriah.
Oposisi Ikhwanul Muslimin dan mitra ideologis kelompok militan Palestina Hamas meraih kemenangan signifikan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pada Selasa (10/9/24) didorong oleh kegeraman terhadap serangan Israel di Gaza.
Struktur baru parlemen yang beranggotakan 138 orang itu mempertahankan mayoritas pedukung pemerintah, namun oposisi dipimpin kaum Islamis yang lebih vokal bisa memprotes reformasi pasar bebas dan kebijakan luar negeri yang dipimpin International Monetary Fund (IMF). (cnbc/hm16)