Medan, MISTAR.ID
Puluhan mitra binaan Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mandiri Medan mengikuti kegiatan pembinaan dengan tema ‘Investasi Kekinian Memanfaatkan Pasar Modal Bagi Kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menambah Pundi-Pundi Cuan’.
Kegiatan dilaksanakan di Rumah BUMN Medan, Jalan Teuku Daud No 2, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, pada Selasa (17/9/24).
Sutra Manik, selaku narasumber membagikan beberapa tips dan trik dalam mengelola keuangan dengan baik dan memperoleh cuan melalui investasi kekinian.
Baca juga:OJK Dorong Pemanfaatan ICS untuk Permudah Akses Pembiayaan UMKM
“Potensi para pelaku UMKM di Kota Medan ini begitu besar, sehingga penting upaya dalam meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi dengan Rumah BUMN,” ujar Head of Medan Perintis Branch Mandiri Sekuritas ini.
Olivia Fernaza selaku Chief Executive Officer (CEO) Muda Rumah BUMN Sumatera Utara (Sumut) mengatakan, kegiatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kelas UMKM yang bahkan nantinya dapat merambah ke pasar di luar Indonesia.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan added value bagi para pelaku UMKM. Sehingga mereka mampu mengoptimalkan pengetahuan sebagai pelaku UMKM,” katanya.
Hingga saat ini, sebutnya, Rumah BUMN Medan telah memiliki lebih dari 500 UMKM binaan yang menjadi perhatian serius kementerian untuk meningkatkan pengembangan sektor UMKM di daerah.
Baca juga:Perkuat UMKM Kreatif dan Digital, BI Pematangsiantar Akan Adakan FSBL 2024
Sementara itu, Chief Financial Officer (CFO) Rumah BUMN Sumut, Edwin Pranata Simanjuntak menyampaikan, bahwa pembinaan dan pelatihan yang dilakukan telah sesuai dengan kelas para UMKM.
“Bukan hanya BUMN tertentu saja yang dapat berkontribusi, stakeholder lainnya juga bisa misalnya Pemko dan khususnya Provinsi Sumut. Karena Rumah BUMN ini menjadi wadah kolaborasi bagi BUMN untuk menggerakkan ekonomi di daerah,” terangnya.
Saat ini, terdapat 16 Rumah BUMN Sumut meliputi Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai (Sergai), Tebing Tinggi, Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan (Humbahas), Karo, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Padangsidimpuan, Batu Bara, Tapanuli Utara (Taput), Sibolga, dan Gunungsitoli di bawah koordinasi beberapa BUMN. (susan/hm16)
