14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Seekor Harimau Sumatera Ditemukan Terjerat di Pasaman

Pasaman, MISTAR.ID – Munawar (52), warga Jorong Tikalak, Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mendapatkan seekor Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatrae terjerat di sekitar perkebunan miliknya, Selasa (16/5/23) sekira pukul 10.00 WIB.

Saat diperiksa, Munawar, kepala Harimau langsung berdiri dan ekornya bergerak-gerak. Namun Harimau Sumatera itu tidak mengeluarkan suara. Munawar langsung melaporkan apa yang ditemukannya kepada pemuda setempat dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Lubuk Sikaping.

Kapolsek Lubuk Sikaping Iptu Yufrizal memberitahukan adanya Harimau Sumatera ke call center Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat. Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Ardi Andono segera menurunkan Tim WRU atau Tim Penyelamat Satwa Liar terdekat, yaitu WRU Seksi Konservasi Wilayah I ke lokasi untuk melakukan penanganan terhadap satwa yang terjerat.

Baca Juga: Warga Temukan Harimau Sumatera Terperangkap di Jorong Tikalak Pasaman

Tim WRU SKW I segera meluncur ke lokasi dan hasil pengcekan tim ditemukan harimau sumatera terjerat oleh jerat babi yang dipasang warga di ladang. Tim KPHL Pasaman Raya dibantu personel Polsek Lubuk Sikaping langsung mengevakuasi satwa tersebut.

Kemudian, Tim WRU bersama tim medis dari Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi segera melakukan penanganan Harimau Sumatera. Namun satwa dengan jenis kelamin betina, lebar tapak kaki tujuh centimeter dan berumur sekitar dua tahun sudah tidak terselamatkan pada pukul 12.30 WIB.

Tubuh satwa kemudian dibawa ke Polsek Lubuk Sikaping untuk identifikasi awal. Kapolsek Lubuk Sikaping Iptu Yufrizal mengatakan tubuh satwa tersebut sudah tidak bernyawa saat dibawa ke Mako Polsek Lubuk Sikaping.

Baca Juga: Jejak Harimau Kembali Ditemukan, Warga 6 Desa di Tapsel Diminta Waspada

Saat ini BKSDA Sumbar memerintahkan Tim WRU SKW I bersama Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Sontang Cubadak dan Tim PAGARI Panti Selatan untuk berpatroli penghalauan Harimau Sumatera untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, tim telah memasang kamera trap atau jebak di sekitar lokasi.

BKSDA berharap masyarakat Sumbar berkoordinasi dengan Balai KSDA Sumbar untuk melakukan tindakan apapun menyangkut satwa dilindungi di nomor call centre 081266131222.

Gagal pernapasan

Dalam penjelasannya, tim Medis Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menduga kematian Harimau Sumatera yang terjerat oleh jerat babi di Jorong Tikalak, Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, karena gagal pernapasan.

Baca Juga: Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Sekitar CA Dolok Sibual-buali Tapsel, Warga Diminta Berhati-hati

Dokter TMSBK Bukittinggi drh Yoli Zulfanedi mengatakan gagal pernapasan ditandai dengan mukosa atau lidah yang membiru atau sianosis dan diperparah dengan kondisi kondisi stres yang disebabkan karena suhu panas.

“Kondisi ini terjadi akibat jeratan tali pada leher satwa tersebut. Namun, hal itu belum bisa dipastikan, karena identifikasi awal satwa hanya dilakukan di Mako Polsek Lubuk Sikaping. Tim dokter tidak menemukan luka terbuka pada bagian tubuh dari Harimau berkelamin betina dengan usia di bawah dua tahun atau remaja itu,” jelas drh Yoli, Jumat (19/5/23).

Untuk memastikan kematiannya, satwa tersebut harus di-nekropsi atau bedah bangkai di UPTD Rumah Sakit Hewan Sumbar di Padang.

Baca Juga: Mengerikan! Harimau Sumatera ini Kerap Muncul di Dusun Aek Jahengna Tapsel

UPTD Rumah Sakit Hewan Sumbar menyatakan nekropsi dengan melibatkan lima dokter dan paramedis dari UPTD Rumah Sakit Hewan Sumbar. Nekropsi dilakukan pada Selasa (16/5) pukul 19.37 WIB.

“Hasil pengamatan yang dilakukan bersama tim dokter, terdapat beberapa kondisi tubuh yang tidak normal, yakni pada rongga dada dan perut yang terjadi perobahan secara normatif tidak seperti mati normal,” lanjutnya.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, UPTD Rumah Sakit Hewan Sumbar mengirimkan sampel organ tubuh berupa paru-paru, limpa, ginjal dan jantung ke Balai Viteriner Bukittinggi di Baso, karena untuk konfirmasi perubahan yang dilihat secara kasat mata akan lebih teguh diagnosanya secara Microsoft.

“Kesimpulan penyebab kematian Harimau Sumatera akan dirapatkan dengan tim dokter tentang perubahan yang ada dan akan dibuat berita acaranya terkait kesimpulan akhir akibat kematian harimau itu,” tambahnya. (antara/hm20)

Related Articles

Latest Articles