Medan, MISTAR.ID
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok memberikan sosialisasi kepada warga untuk selalu waspada dalam beraktivitas, khususnya saat berladang.
Himbauan itu disampaikan petugas, setelah kemunculan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Dusun Aek Jahengna, Desa Biru, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) awal Januari 2023.
“Warga melaporkan melihat Harimau Sumatera melintas di kebun warga,” ujar Kepala Subbag Data, Evlap dan Kehumasan BKSDA Sumut Andoko Hidayat, Senin (16/1/23).
Andoko mengatakan, laporan itu ditindaklanjuti dengan mengumpulkan data di lokasi. Dari penelusuran yang dilakukan, ditemukan adanya beberapa jejak yang diduga kuat adalah jejak Harimau. Kata Andoko, diperoleh juga informasi bahwa Desa Biru merupakan pusat dari Kecamatan Aek Bilah.
“Warga mengatakan Harimau kerap muncul waktu melintas di jalan desa antara Dusun Aek Jahengna yang terdapat 25 kepala keluarga (KK),” ucapnya.
Andoko menyebutkan, dusun itu berbatasan langsung dengan hutan produksi terbatas. Diduga penyebab keluarnya si raja hutan akibat adanya aktivitas illegal logging di hutan sekitar desa.
Baca juga:Bestie si Harimau Sumatera Dilepasliarkan ke Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser
“Selain itu, kemunculan Harimau juga diduga disebabkan karena sedang berburu babi hutan yang ada di sekitar ladang, karena saat ini lagi musim panen padi,” sebutnya.
Andoko mengimbau agar segala aktivitas dilakukan secara berkelompok. Terhadap anak-anak yang bersekolah, diminta juga kepada orangtuanya untuk mendampingi, mengingat lokasi sekolah berada di Desa Biru, jaraknya 3 km dari Dusun Aek Jahengna, diperkirakan merupakan lintasan Harimau Sumatera. (ial/hm06)
