8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Penggusuran Bangunan yang Berdiri di Depan Kampus Unimed Berlangsung Ricuh

Medan, MISTAR.ID
Sejumlah bangunan yang berdiri di depan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) digusur. Penggusuran yang dilakukan, Senin (13/3/23) itu, berlangsung ricuh.

Ibu Hutabarat, salah seorang penghuni bangunan mengatakan, mereka digusur karena tempat jualan yang sudah lama dia huni mau digunakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Tapi, mereka tidak memberikan ganti rugi, sementara kami rakyat yang menyewa di sini. Kami tidak punya rumah, terus terang aja kami tidak punya rumah,” ujarnya.

Dikatakannya, dia selama ini menyewa sama yang punya rumah Rp1 juta per bulan. Dia mengatakan, sudah lama tinggal di bangunan tersebut.

Baca Juga:Tolak Digusur, PKL di Asahan Aksi Tidur di Kios yang Hendak Dirobohkan

“Dari anak saya SMP hingga kuliah di Unimed dan saat ini sudah mengajar, kami tinggal di sini. Ini bukan tanah pPemprov, tapi tanah yang dihibahkan,” ucapnya.

Atas dasar hibah tersebut, kata Hutabarat, dirinya mau menyewa di situ. Dia juga berjualan di situ untuk menguliahkan anaknya.

“Ini bukan tanah pemerintah,” tegasnya.

Adapun titik penggusuran dilakukan persis di dekat areal track sepeda Jalan Williem Iskandar. Warga tak terima rumahnya digusur sehingga terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP.

Baca Juga:Warga Bumper Sibolangit Tolak Digusur oleh Pemprov Sumut

Situasi semakin memanas karena ada beberapa warga yang mencoba menghalangi mobil eskavator yang sedang merubuhkan bangunan. Warga lainnya bernama Lisna Simanjuntak mengatakan, mereka tidak terima dengan adanya penggusuran tersebut. Lisna menyebut, mereka sudah puluhan tahun menduduki area itu.

“Nggak ada itu alasan untuk PON. PON kan digelar di Lapangan Astaka Pancing. Ini tempat cari makan kami, mau di mana lagi kami cari makan kalau ini digusur,” ungkapnya.

Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Ismail yang hadir dalam penggusuran itu mengatakan, jika pihaknya sudah berdialog dengan warga dan masyarakat.

Baca Juga:Lapak Pasar Buah Kisaran Digusur, Pedagang Pingsan

Dari hasil dialog tersebut, kata Ismail, masyarakat dianjurkan untuk mengosongkan rumahnya sebelum dilakukan penertiban. Setelah dilakukan penertiban, lokasi tersebut akan dibangun beberapa venue olahraga.

“Penggusuran ini untuk agenda PON, nantinya akan ada beberapa pilihan olahraga yang akan dibangun, antara lain kricket,” katanya.

Ismail mengatakan, menurut mereka ada sekitar 8 hektare lahan milik Pemprov Sumut yang kini dikuasai warga. Meski diwarnai aksi penolakan, sejumlah bangunan yang ada di situ akhirnya diratakan oleh alat berat.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles