8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Parlemen Prancis Sepakati Wagner Group Sebagai Organisasi Teroris

Paris, MISTAR.ID

Tentara bayaran Rusia, Wagner Group dinyatakan sebagai organisasi teroris.

Ini sesuai dengan kesepakatan Parlemen Prancis, Selasa (9/5/23). Sebanyak 331 orang anggota parlemen yang hadir mendukung resolusi itu meski ini tidak memiliki kekuatan hukum.

Menurut anggota parlemen dari partai berkuasa En Marche, Benjamin Haddad, resolusi ini dan ruang lingkup di Eropa bertujuan untuk memperkuat perangkat hukum melawan Wagner Group.

Baca juga: Ini Profile Schiappa, Menteri Prancis yang Hiasi Cover Majalah Playboy

“Memasukannya ke daftar teroris versi Uni Eropa akan mempengaruhi semua pemangku kepentingan bank yang selama ini memungkinkan kelompok itu melakukan aktivitasnya. Mereka bukan hanya tentara bayaran, ada keinginan untuk membantai warga sipil demi keuntungan politik untuk mengacaukan institusi,” kata Haddad menjelang pemungutan suara di parlemen.

Prancis juga berharap Uni Eropa akan melakukan hal serupa dengan memasukkan Wagner Group ke dalam daftar organisasi teroris. Dengan begitu, negara anggota UE dapat membekukan aset Wagner Group dan anggotanya, hingga menargetkan perusahaan sampai warga Eropa yang berurusan dengan kelompok tersebut.

Dilansir dari Anadolu Agency, Wagner Group merupakan organisasi militer swasta yang dekat dengan pemerintah Rusia. Kelompok militer ini punya peran penting dalam operasi Kremlin di Ukraina timur, khususnya di Kota Bakhmut.

Wagner Group ternyata mempunyai hubungan tak harmonis dengan militer di negara Rusia. Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin sering kali melontarkan kritik kepada pemimpin militer Rusia atas perang di Ukraina.

Salah satu kritik terbarunya mengenai komandan Rusia yang ‘bodoh’ karena memberikan ‘perintah kejahatan’, sehingga membuat prajuritnya sendiri kabur dari garda depan.

Baca juga: Universitas di Prancis Larang ChatGPT untuk Cegah Plagiarisme

Prigozhin juga sempat menyuarakan keprihatinan mengenai pasukannya yang kekurangan pasokan senjata selama berperang di Bakhmut. Dia juga mengancam bakal menarik pasukan jika otoritas Kremlin tak segera mengirimkan amunisi.

Namun saat ini Prigozhin menyatakan, bahwa pemerintah telah berjanji untuk mengirimkan mereka senjata.

Berdasarkan sejumlah laporan, Wagner Group merupakan kelompok yang aktif terlibat dalam berbagai konflik di beberapa negara seperti Afrika dan Timur Tengah. (cnnindonesia/hm16)

Related Articles

Latest Articles