Beijing, MISTAR.ID
China akan mulai membangun satelit relai. Direncanakan pada tahun 2030, satelit ini akan berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara misi ke bulan dan sekitarnya, serta operasi darat di Bumi. Media pemerintah China melaporkan pada Rabu (26/4/23).
Seorang pilot penghubung satelit akan mendukung program eksplorasi bulan China yang sedang berlangsung dan pembangunan Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), lapor kantor berita resmi Xinhua, mengutip Wu Yanhua, kepala perancang proyek eksplorasi luar angkasa China.
Untuk memulai pembangunan, sebuah satelit relai komunikasi antara sisi jauh bulan dan Bumi akan diluncurkan pada 2024 untuk mendukung misi bulan tanpa awak pada dekade ini. Penghubung ini disebut Queqiao-2 atau Jembatan Magpie-2, dinamai dari jembatan yang terdiri dari burung gagak dalam mitos China.
Baca Juga:Long March-11 Meluncur dari Laut China, Angkut 5 Satelit
Tahun itu, China berencana meluncurkan misi Chang’e-6 untuk mengambil sampel bulan dari cekungan kuno di sisi jauh bulan. Misi Chang’e-7 akan diluncurkan sekitar tahun 2026. Targetnya untuk mengeksplorasi sumber daya bulan di kutub selatan bulan, dengan tujuan mempertahankan tempat tinggal manusia dalam jangka panjang.
Itu akan diikuti oleh misi Chang’e-8 sekitar tahun 2028 ketika model dasar ILRS akan dibangun. Sejauh ini, China telah mendapatkan dukungan dari Rusia dan Venezuela.
China bertujuan mendaratkan astronot di bulan pada tahun 2030. Pada fase berikutnya, penghubung dasar akan dibangun sekitar tahun 2040 untuk mendukung layanan komunikasi, navigasi, dan penginderaan jauh untuk misi penjelajahan ruang angkasa dan bulan berawak ke planet-planet seperti Mars dan Venus, kata Wu.
Baca Juga:Pangkalan Militer Besar China di LCS Terdeteksi Satelit Radar
Pada tahun 2020, wahana antariksa Chang’e-5 yang tidak berawak membawa kembali sampel tanah bulan pertama China ke Bumi. Wahana antariksa itu dinamai menurut nama dewi bulan dalam mitos Tiongkok.China melakukan pendaratan bulan pertamanya pada tahun 2013 dan bertujuan untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030.(channelnewsasia.com/hm01)
