Medan, MISTAR.ID
Kombinasi teh, susu, dan telur dalam satu minuman hangat ini tidak hanya menawarkan rasa yang unik, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan yang membuatnya semakin populer.
TST pertama kali dikenal di Medan sejak beberapa dekade lalu dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner kota ini.
Minuman ini mudah ditemukan di berbagai warung kopi dan gerai-gerai kecil di sepanjang jalan kota. Kehangatan dan khasiatnya menjadikannya pilihan favorit di malam hari atau setelah beraktivitas berat.
TST awalnya merupakan minuman khas masyarakat Minangkabau, yang biasa di sebut “Teh Talua”. Uniknya menikmati Teh Talua bagi masyarakat Minangkabau tidak hanya sekedar pelepas dahaga dan penambah tenaga.
Namun, sesungguhnya terdapat kandungan nilai-nilai sosial yang kuat di dalamnya. Dari meja Teh Talua akan terlahir ide, solusi, negosiasi, serta sosialisasi
Kandungan utama TST meliputi teh, susu, dan telur, yang masing-masing memiliki manfaat tersendiri:
Teh: Mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Susu: Sumber kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi, serta memberikan energi tambahan.
Telur: Kaya protein, vitamin, dan mineral yang membantu memperbaiki dan membangun jaringan otot, serta memberikan dorongan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Karena kombinasi bahan-bahan ini, TST sering dikaitkan dengan peningkatan stamina dan vitalitas.
Minuman ini sangat populer di kalangan pekerja dan atlet yang membutuhkan energi ekstra untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Contohnya Reza, selalu menyempatkan diri untuk menikmati TST setelah bermain futsal bersama teman-temannya. “Minum TST setelah futsal membuat badan saya kembali segar dan bertenaga,” ujar Reza.
Salah satu penjual TST ada di Jalan Willem Iskandar Pasar V, Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20223.
Gerai ini selalu ramai oleh pengunjung, terutama pada malam hari setelah orang-orang menyelesaikan aktivitas harian mereka.
Menurut pemilik Gerai, Ahmad Syahrial, TST bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalaman.
“Di sini, kami berusaha menciptakan suasana yang hangat dan ramah.” ungkap Ahmad saat ditemui mistar.id di gerainya, Sabtu (20/7/24) sore.
TST tidak hanya sekedar minuman, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi Medan. Minuman ini sering dinikmati bersama teman dan keluarga, menjadi momen untuk bersosialisasi dan menghabiskan waktu berkualitas.
Warung-warung yang menjual TST sering menjadi tempat berkumpulnya warga, baik untuk menikmati minuman maupun berbagi cerita dan tawa.
Dengan manfaat kesehatan yang beragam dan rasa yang nikmat, tidak mengherankan jika TST tetap menjadi minuman favorit di Medan.
Kombinasi teh, susu, dan telur yang sempurna membuatnya menjadi pilihan ideal untuk menjaga stamina dan vitalitas, serta mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat. (azmie/hm17)
