Thursday, May 8, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Kompolnas Tegaskan Tawuran di Belawan Tidak Bisa Diselesaikan dengan Pendekatan Hukum

journalist-avatar-top
Rabu, 7 Mei 2025 17.52
kompolnas_tegaskan_tawuran_di_belawan_tidak_bisa_diselesaikan_dengan_pendekatan_hukum

Komisioner Kompolnas bersama tokoh masyarakat Belawan dan PJU Polres Pelabuhan Belawan memberikan keterangan pada media, Rabu (7/5/2025).

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Muhammad Choirul Anam, menegaskan tawuran di Belawan tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan hukum.

Menurutnya, akar persoalan sosial seperti kemiskinan, peredaran narkoba, dan maraknya kekerasan remaja perlu menjadi perhatian bersama.

“Polisi memang di garis depan saat terjadi kekerasan, tapi solusi atas persoalan sosial harus melibatkan seluruh elemen pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan,” katanya saat mengunjungi Mapolres Pelabuhan Belawan, Rabu (7/5/2025).

Ia berencana menjalin komunikasi dengan pemerintah kota dan provinsi, yang bertujuan mendorong pendekatan komprehensif terhadap persoalan sosial yang berkembang di kawasan Medan Utara.

“Ini momentum penting untuk memulai gerakan bersama menyelamatkan masa depan anak-anak kita di Belawan. Ini bukan hanya soal penindakan, tapi soal kepedulian bangsa,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat dan keterbukaan Polres Pelabuhan Belawan dalam menyikapi kasus tawuran antar remaja yang tengah terjadi.

Ia menilai keterbukaan Polres dalam menerima kunjungan tokoh masyarakat, tim Kompolnas, Irwasum, hingga tim pemeriksa Mabes Polri mencerminkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas penanganan perkara.

Dalam kesempatan itu, disampaikannya, keputusan dinonaktifkannya Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, sebagai bentuk menjaga objektivitas selama proses pemeriksaan berlangsung.

“Langkah ini penting agar proses tidak dipengaruhi siapa pun. Ini bisa menjadi role model bagi Polda atau Polres lainnya di Indonesia,” tuturnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Medan dari Fraksi Golkar, Hadi Suhendra, menyatakan dukungannya terhadap Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan. Ia menilai tindakan tegas yang diambil Oloan saat menangani pelaku tawuran adalah bentuk pembelaan diri yang seharusnya mendapat dukungan, bukan sanksi.

“Seperti kejadian tadi malam, menyebabkan Kapolsek Belawan mengalami luka di kepala dan kini dirawat. Maka, polisi jadi takut bertindak tegas karena komandannya saja ditindak saat melakukan pembelaan,” ujar Hadi.

Hadi berharap Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara dapat bersikap profesional dan objektif dalam menyikapi situasi di lapangan.

“Kami butuh sosok seperti Oloan di Belawan," katanya. (kamaluddin/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES