15 C
New York
Friday, April 12, 2024

Upacara Adat di Indonesia yang Terkenal

MISTAR.ID – Upacara adat merupakan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat. Tradisi upacara adat atau ritual sakral ini dapat dijumpai di wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Berikut beberapa ritual adat yang menarik di Indonesia:

Ngaben di Bali

Upacara ini merupakan upacara yang terkenal di Bali. Ngaben di Bali dianggap oleh masyarakat Hindu sebagai acara ritual pengembalian jenazah kepada Sang Pencipta. Ritual ini merupakan simbol pemurnian jiwa orang yang sudah meninggal. Tujuannya adalah membawa jenazah ke alam baka. Ritual Ngaben dibagi menjadi tiga jenis: Ngaben Sawa Vedana, Ngaben Asti Vedana dan Swasta.

Baca Juga: Meriahkan Resepsi Pernikahan, Sanggar Budaya Mazino Atraksi Lompat Batu Nias 

Rambu Solo di Toraja

Acara Rambu Solo di Toraja mirip dengan Ngaben di Bali. Sama-sama membawa jiwa orang yang sudah meninggal ke dunia roh dan bergabung dengan leluhur mereka. Perlu diketahui, seseorang yang meninggal dunia dan belum menjalani adat Rambu Solo tetap dianggap sakit dan tidak dimakamkan.

Bakar Batu di Papua

Adat bakar batu jadi ajang pertemuan dan pemersatu masyarakat Papua. Selain itu, festival ini juga merupakan ungkapan saling memaafkan antar warga dan kerukunan antar suku. Tradisi bakar batu ini dikenal juga dengan istilah Barapen, Gapii atau Kit Oba Isogoa (Wamena).

Dalam tradisi ini, makanan yang disajikan pada pesta pernikahan dibakar di atas batu. Umumnya tempat-tempat yang mempraktekkan tradisi bakar batu antara lain Lembah Baliem, Nabire, Pegunungan Bintang, Jayawijaya dan Yahookimo.

Baca Juga: Empat Negara Tetangga Indonesia Ini Tawarkan Kekayaan Alam dan Budaya

Aruh Baharin di Kalimantan

Di Kalimantan, ada disebut tradisi Aruh Baharin. Upacara adat ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena hasil panen melimpah dan sukses berdagang. Adat ini juga sebagai penghormatan kepada para leluhur yang dipercaya selalu melindungi masyarakat dari bencana.

Ritual Potong Jari di Papua

Tradisi di Papua cukup menyeramkan, yakni adanya tradisi potong jari setelah salah satu anggota keluarga atau kerabat dekat seperti suami, istri, ayah, ibu atau anak meninggal. Tradisi ini merupakan suatu keharusan bagi dataran tinggi tengah Papua.

Mereka percaya bahwa memotong jari melambangkan kesedihan dan rasa sakit seseorang yang kehilangan anggota keluarga. Saat menjalankan tugas, jari menjadi simbol keharmonisan, persatuan dan kekuatan. Mereka saling melengkapi dan membantu sehingga terjadi keharmonisan dalam kehidupan. Jika salah satunya hilang, artinya tidak maksimal pula fungsinya.

Baca Juga: Momen Paskah Oikumene, Wali Kota Siantar: Toleransi Sudah Jadi Budaya

Tradisi Tabuik di Sumbar

Khususnya di pesisir Pantai Pariaman, tradisi Tabuik merupakan tradisi masyarakat Minangkabau yang telah dilestarikan selama beberapa generasi. Acara ini dirayakan pada hari Asyura atau bertepatan di hari ke-10 Muharram dalam penanggalan Islam.

Kata ‘Tabuik’ berarti harta karun yang ditinggalkan oleh Nabi Musa dan digunakan untuk menyimpan salinan perjanjian yang dibuat oleh bangsa Israel dengan Allah. Upacara itu juga memperingati kematian Husein, cucu Nabi Muhammad.

Upacara Tabuik merupakan perayaan berlabuhnya tabuik di laut. Puncak dari acara tabuik adalah tasa dan teriakan khas Hoyak Tabuik, lalu diputar, digoyang-goyang, dan perlahan-lahan dibawa ke pantai untuk dibuang ke laut pada senja hari.

Baca Juga: 14 Etnis Adat di Asahan Siap Sukseskan Pekan Seni Budaya Daerah

Upacara Pushjuek di Aceh

Upacara ini merupakan upacara syukur kepada Tuhan atas rejeki harian yang telah diberikan-Nya kepada masyarakat Aceh. Biasanya tradisi ini digunakan untuk acara pernikahan, rumah baru, ziarah dan kelahiran anak. Tidak hanya itu, upacara ini juga bisa dilakukan saat terlepas dari musibah. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles