10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Hingga Juni 2023, Terdapat 254 Kasus Rabies di Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Tingginya kasus rabies di Indonesia akhir-akhir ini membuat kekhawatiran masyarakat yang memiliki hewan peliharaan, khususnya anjing. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun mencatat, terdapat 254 kasus rabies sejak Januari hingga Juni 2023.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, Melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Rohanta mengatakan, saat ini ada 254 kasus rabies di Kabupaten Simalungun, Selasa (6/6/23).

Dari 254 kasus, sudah ada 2 korban jiwa di Kabupaten Simalungun. “Semua korban yang terinfeksi sudah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR), namun sangat disayangkan ada 2 orang meninggal dunia,” terang Rohanta.

Dikatakan Rohanta, pada tahun 2022 lalu, Dinkes Kabupaten Simalungun menerima sebanyak 457 vaksin dari pusat, dan semua telah digunakan di tahun yang sama.

“Tahun lalu kita menerima 457 vaksin dari pusat, dan semua telah digunakan,” tukas Rohanta.

Menurut Rohanta, korban jiwa yang diakibatkan rabies pada tahun 2022 berjumlah 1 orang dari Kecamatan Dolok Silou.

Baca juga : Rabies Menyebar di NTT, Pemerintah Imbau Hewan Liar Dieliminasi

Namun, sebenarnya seperti penanganan rabies setelah digigit oleh hewan? Lalu langkah apa dan berapa lama rabies itu harus diobati agar tidak semakin parah?

Dikutip dari hasil konferensi pers ‘Update Situasi Rabies’ di Indonesia, Jumat (2/6/23) lalu. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Dr Imran Pambudi, MPHM mengatakan, pada dasarnya rabies kembali pada lokasi gigitan. Jika lokasinya berada di dekat saraf, hal itu sangat berpotensi untuk menjadi buruk.

Apalagi lukanya berada dekat saraf atau kepala. Hal ini perlu mendapatkan penanganan dengan cepat. Biasanya ini terjadi pada anak-anak karena postur tubuhnya yang pendek. Mereka mudah digigit di area dekat kepala, tuturnya

Oleh sebab itu, Dr Imran menyarankan, bagi masyarakat yang alami luka gigitan hewan, diharapkan sesegera mungkin melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan terdekat. (Indra/hm19)

Related Articles

Latest Articles