Asahan, MISTAR.ID
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan mengklaim telah berhasil menyelamatkan sebanyak 19.562 jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2023.
Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Asahan yang berada di jalur sutera pintu masuk utama peredaran narkoba dari wilayah perairan Selat Malaka, terus menjadi fokus pencegahan.
Kepala BNNK Asahan, Adrea Retha Zulhelfi, menyatakan bahwa langkah-langkah pencegahan telah diambil dengan menyelenggarakan diseminasi tentang bahaya narkotika ke berbagai lapisan masyarakat.
“Pencegahan ini dilakukan melalui sosialisasi di berbagai elemen masyarakat, termasuk lingkungan pendidikan, organisasi, lembaga swasta, dan lembaga pemerintahan,” kata Adrea kepada wartawan dalam konferensi pers, Rabu (27/12/23).
Baca Juga:Â Indeks Ketahanan Keluarga Terhadap Penyalahgunaan Narkoba di Sumut Tergolong Tinggi
Adrea menjelaskan, upaya sosialisasi pencegahan narkotika telah dilakukan secara menyeluruh. Di lingkungan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sebanyak 13.072 orang menerima diseminasi (penyebaran informasi atau pengetahuan kepada khalayak luas) narkotika.
Selanjutnya, dari organisasi sebanyak 2.204 orang, lingkungan swasta sebanyak 1.174 orang, dan pemerintahan sebanyak 2.150 orang juga mendapatkan edukasi serupa.
Selain kegiatan pencegahan, BNNK Asahan juga melakukan deteksi dini di instansi vertikal, seperti Kejaksaan Negeri dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Di bidang rehabilitasi, BNNK Asahan telah merehabilitasi 236 orang sepanjang tahun 2023 dengan rincian, rawat jalan 186 orang, rawat jalan melibatkan agen pemulihan melalui program Intervensi Berbasis Masyarakat 20 orang, rawat inap 20 orang, dan rekomendasi rawat inap 30 orang.
Baca Juga:Â Razia THM di Asahan, 58 Pengunjung Positif Narkoba
“Pada bidang pemberantasan, BNN Kabupaten telah menyelesaikan 15 Laporan Kasus Narkotika (LKN) sepanjang tahun 2023. Dari jumlah kasus tersebut, berhasil disita sabu-sabu sebanyak 123 gram, ganja 54 gram, dan 2 butir pil ekstasi,” tambah Adrea.
Ia mengakui bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan, pemberantasan, dan penanggulangan peredaran gelap narkotika di Asahan.
Sementara itu, Ketua PWI Asahan, Sapriadi, memberikan apresiasi atas pencapaian BNNK Asahan dan berharap peningkatan kinerja di masa mendatang.
Dia juga menyoroti pentingnya mengawasi pelabuhan-pelabuhan tikus di muara Sungai Asahan dan sungai-sungai kecil, yang sering dijadikan jalur masuk narkotika dari luar negeri ke Asahan. (Perdana/hm22)
