25.9 C
New York
Thursday, July 25, 2024

Tantangan dan Harapan Pemilik Doris Book Store Hadapi Buku Elektronik

Medan, MISTAR.ID

Doris Book Store, yang berdiri sejak tahun 2000 dikenal sebagai toko buku yang menjual beragam jenis buku mulai dari buku bacaan anak sekolah SD, SMP, SMA hingga universitas. Tak hanya buku baru, buku bekas pun ada namun masih sangat layak untuk dipakai.

Doris merupakan generasi ketiga yang mengelola toko buku ini. Untuk stok buku saat ini, pria berusia 25 tahun itu mengaku lebih banyak buku bekas dibanding buku baru. Buku bekas ini didapatkan dari berbagai sumber. Sedangkan buku baru, dibelinya dari sales di Kota Medan.

Toko bukunya ini dibuka setiap hari Senin hingga Minggu, dari jam 06.30 WIB sampai 22.00 WIB. Bahkan tak jarang orang-orang mengetuk pintu rumahnya untuk membeli buku saat toko sudah tutup.

Baca juga: Bisnis Buku Bekas, Pendeta Ini Mampu Beli Ruko Harga Miliaran Tiap Tahun

Harga buku berkisar mulai Rp5.000 sampai yang paling mahal adalah kategori buku kedokteran, mencapai Rp2.000.000 per eksemplar.

Meski perkembangan teknologi yang semakin canggih, buku-buku elektronik yang bisa didapatkan melalui internet dengan mudah, Doris mengaku tidak khawatir akan keberlangsungan tokonya.

“Karena kalau kami sih percaya rezeki nggak akan ke mana gitu. Rezeki masing-masing toko sudah diatur. Doris book store sudah berdiri lama dan pasti rezekinya akan terus ada,” ucapnya saat ditemui mistar di tokonya, Jalan Tempuling, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (24/7/24).

Tantangan utama bagi Doris adalah mengenai persaingan harga. Banyak pembeli yang menurutnya selalu meminta harga di bawah pasaran.

Baca juga: Omset Pedagang Buku Bekas di Medan Menyusut, Pasang Strategi Baru Tetap Saja Sepi

Meski begitu, Doris mengatakan bahwa ayahnya mengajarkan untuk memberikan harga dengan perasaan. Dalam artian tidak memberatkan posisi pembeli.

“Kalau kita melihat misalnya dia seorang driver gojek, ingin membeli buku untuk anaknya, gak mungkin kita paksakan harga. Papa saya dulu juga menerapkan hal seperti itu. Apalagi kalau pembeli itu ramah, etika sopan santunnya, nah itu penting,” jelasnya lagi.

Doris memiliki harapan agar masyarakat semakin senang membaca buku dan tidak melupakan buku.

“Harapannya ya jangan pernah lupa ya sama buku, karena buku tahun ke tahun itu kan tetap akan sama seperti itu. Beda dengan e-book atau yang berbau tentang teknologi gitu. Kayaknya kalau kita baca buku tuh jauh lebih enak. Jadi jangan pernah lupa sama buku karena ya dari mana lagi, kita belajar dari buku dan akan kembali ke buku,” tutupnya. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles