10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Bisnis Buku Bekas, Pendeta Ini Mampu Beli Ruko Harga Miliaran Tiap Tahun

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pendeta satu ini memang unik. Meski aktif sebagai gembala gereja di Gereja Pentakosta Indonesia (GPI)di Lorong 7 Pematangsiantar, tapi dia juga pebisnis andal.

Pendeta Dangas Sihombing SE, itu namanya. Ternyata punya bakat bisnis jempolan. Kepada Mistar, Sabtu (5/9/20) bertutur sebelum terjun ke bisnis buku bekas, dirinya sebelumnya pernah gagal pada pemilihan kepala daerah Kota Pematangsiantar tahun 2015-2020.

Kemudian, dirinya digandeng pasangan Hulman Sitorus-Hefriansyah yang terpilih menjadi Walikota Pematangsiantar. Ia pun akan dijanjikan menjabat sebagai salah satu pimpinan di instansi Pemko Siantar. Tapi sayang, sebelum menepati janjinya Sang Walikota Terpilih dijemput ajal.

Baca juga: Krisis Ekonomi Era SBY dan Era Jokowi, Bedanya Ada di Buku Sri Mulyani

“Tapi saya tidak mau menyerah. Soalnya, tidak sedikit biaya yang saya keluarkan pada waktu itu. Akhirnya saya buka usaha buku bekas yang diberi nama BIG MARKET JAYA,” kata Dangas yang juga dulu pernah bekerja di salah satu bank pemerintah selama 9 tahun.

Dia menuturkan, usaha ini mulai dibangunnya sejak tahun 2015 lalu. Sekarang sudah memiliki 8 rumah toko (Ruko) berlantai dua. Kesemua ruko tersebut diisi dengan bermacam-macam buku bekas, mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA, kuliah, dan lain-lain.

Meskipun setiap hari ia bergelut dengan jutaan buku-buku bekas atau tidak terpakai, barang tersebut sebenarnya masihlah berguna. Bukan hanya dari segi fungsi, beberapa buku-buku bekas seperti rongsokan yang mempunyai nilai ekonomis yang dapat mendatangkan keuntungan. Setiap buku-buku ditata dengan baik, agar pengunjung lebih gampang mencari buku yangdiinginkan.

Baca juga: Sejumlah Bank Lakukan Hapus Buku Kredit, Ini Alasannya

Dangas menyebutkan, bahwa buku-buku bekas yang dikumpulnya tersebut merupakan peluang bisnis yang dapat mendatangkan keuntungan tinggi. Bahkan, orang – orang sering menyebut tempat usahanya adalah perpustakaan yang terbesar di Sumatera Utara. Total keseluruhan buku-buku tidak dapat Ia pastikan, namun jika di ukur melalui berat, maka mencapai 80 – 100 ton.

“Ada jutaan judul buku tersedia di sini. Bahkan, beberapa pelanggan kami datang dari Medan hanya untuk mencari buku dan hanya ada di tempat kami ini. Merekalah yang mengatakan bahwasanya tempat ini merupakan perpustakaan yang terbesar di Sumatera Utara. Begitu pula dengan beberapa pedagang buku bekas yang ada di Pasar Horas Siantar, ambil buku dari tempat kami juga,”ujarnya sambil tersenyum.

Buku-buku yang Dia jual berasal dari pengepul barang-barang bekas di Medan. Pada umumnya lebih banyak dibeli dalam bentuk kiloan. Setiap sekilo dihargai Rp10.000. Tapi ada juga berasal dari orang-orang yang ingin menjual bukunya. Tidak banyak, hanya satu dua orang saja.

Terkadang, ada beberapa buku-buku yang sudah rusak parah kemudian dijual pada pengepul barang rongsokan kembali. Sebab, buku-buku tersebut dapat didaur ulang untuk menjadi barang lain. Atau digantikan dengan buku-buku yang masih layak, terutama buku-buku yang ajaran kurikulum 2016 ke atas.

“Bicara tentang Omset, saya tidak bisa memastikan berapa. Tapi dari hasil penjualan pada tiap tahunnya bisa membeli rumah toko (Ruko) berlantai dua. Rumah toko tersebut umumnya dibandrol seharga milyaran rupiah,”jelas pria yang memiliki kurang lebih 30 karyawan ini.

Rencananya, Dangas akan membuka cabang di beberapa daerah lainnya, seperti Raya Kabupaten Simalungun, Balige Kabupaten Toba Samosir. Tapi disebabkan situasi pandemik Covid-19 saat ini, rencana tersebut terpaksa diundur untuk sementara, hingga situasi bisa memungkinkan kembali melaksanakan rencana tersebut. (yetty/hm09).

Related Articles

Latest Articles