Medan, MISTAR.ID
Dirut PUD Pasar Kota Medan Suwarno dinilai tak berpihak terhadap pedagang yang berjualan di Pasar Aksara. Pasalnya, Suwarno menempatkan para pedagang basah di lantai tiga. Di mana para pembeli enggan berkunjung.
“Saya datang langsung ke Pasar Aksara beberapa waktu lalu. Kios yang ada di lantai tiga kosong. Pedagang menolak menggelar lapak di lantai itu karena pembeli tak mau capek-capek naik ke atas. Akibatnya sepi pembeli. Mereka memilih tumpah ke jalan-jalan. Ini kan masalah baru jadinya,” ungkapnya Anggota Komisi III DPRD Medan R Muhammad Khalil Prasetyo, Senin (26/6/23).
Selain itu, Tyo juga mengaku heran dengan sikap Dirut PUD Pasar yang menempatkan para pedagang di lantai tiga. Padahal, para pedagang banyak yang sudah lanjut usia.
Baca juga: Pasar Aksara Tampak Megah, Namun Sepi Pengunjung
“Usia pedagang basah di Pasar Aksara rata-rata di atas 45 tahun. Bisa dibayangkan, mereka bawa barang berkilo-kilo setiap harinya dari bawah ke lantai tiga, pasti kesulitan. Kita saja kalau disuruh beli sayur, ikan dan lain-lain ke lantai tiga aja malas. Karena gak ada alat bantunya, cuma tangga. Seharusnya saat menentukan zonasi itu semua dipikirkan,” katanya.
Dijelaskan Tyo, dari hasil diskusi dengan para pedagang basah Pasar Aksara, mereka meminta Dirut PUD Pasar memberikan solusi atas keluhan para pedagang.
Para pedagang yang melakukan protes malah mendapat ancaman berupa surat peringatan akan dikeluarkan dari kios jika tak menggelar lapak di tempat yang telah disediakan.
“Inilah cara halus Dirut PUD Pasar Kota Medan untuk menggusur para pedagang yang sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Aksara. Padahal Pasar Aksara yang baru ini dibangun untuk menggantikan bangunan lama yang terbakar beberapa tahun lalu,” jelasnya.
Baca juga: Pedagang Pasar Aksara Mulai Berjualan
Tyo mengungkapkan, saat rapat dengar pendapat evaluasi kinerja triwulan II dengan Dirut PUD Pasar, Senin (5/6/23) lalu, tiga orang anggota Komisi III DPRD Medan mempertanyakan permasalahan kosongnya kios di lantai tiga Pasar Aksara. Namun, Suwarno tak mampu menjelaskan apa yang dipertanyakan.
“Yang bertanya itu saya, Mulia Syahputra Nasution dan Hendri Duin. Malah pak Dirut Suwarno menjelaskan pertanyaan yang lain. Artinya apa, Dirut PUD Pasar gak punya solusi,” pungkasnya. (Rahmad/hm20)
