Medan, MISTAR.ID
Pasar Aksara Medan yang diresmikan pada akhir 2022 lalu tampak sepi dari pembeli. Ironisnya, sebagian pedagang memilih berjualan di lapak-lapak liar di tepi jalan.
Dibanding dengan bangunan yang tampak megah dengan konsep pasar modern, suasana sepi baik pembeli maupun pedagang kontras terlihat.
Nyaris tak tampak hiruk pikuk transaksi jual beli, sehingga pedagang enggan berjualan di pasar ini.
Menyasar ke lantai tiga, hanya segelintir pedagang yang menempati kios.
Lebih banyak kios yang tutup dan kosong karena tidak diisi pedagang eks Pasar Aksara terdahulu.
Ternyata, para pedagang sempat berjualan sehari lantaran diinfokan ada kedatangan Presiden Jokowi ke Medan Februari lalu untuk meramaikan pasar. Namun Presiden pun urung berkunjung.
Baca juga : Pedagang Pasar Aksara Mulai Berjualan
“Awalnya diajak untuk meramaikan pasar ini, jadi sehari saja berjualan,”kata Yati (39) pedagang yang pindah ke tepi jalan kepada Mistari.id. (3/6/23)
Informasi dari Ketua Pasar Aksara, Sugondo Ginting, hanya sekitar 100 kios yang terisi dari 700 kios yang disediakan. Bangunan baru tersebut dinilai kurang strategis dan mempersulit pedagang maupun pembeli.
Ia sudah beberapa kali mengundang Dirut PD. Pasar untuk membicarakan lokasi tempat sayur dan ikan tapi sampai saat ini belum ada realisasi.
“Toko kebanyakkan diisi pedagang kain dan emas, Saya berharap Pemkot Medan turun langsung mengajak pedagang untuk berjualan di gedung ini,” ujarnya.
Banyak pedagang dan pembeli mengeluhkan tata letak untuk berjualan yang tidak menguntungkan.
Sejumlah pedagang akan pindah ke pasar lain apabila tidak menguntungkan berjualan di Pasar Aksara ini. Juga lokasi yang tertutup dan rawan macet membuat masyarakat enggan ke sana.
“Sering macet juga kalau mau ke situ, jadi malas kalau belanja ke sana.” ujar Yolanda (28) seorang warga yang sedang melintas kepada Mistar.id. (Andreas/hm19)
