Pemicu Perceraian Paling Tinggi Menurut Survei


pemicu perceraian paling tinggi menurut survei
MISTAR.ID
Menurut survey yang dipublikasikan PubMed Central menyebutkan tiga alasan paling tinggi mengapa pasangan memilih bercerai. Sebanyak 75% orang yang sudah bercerai mengklaim alasan mereka berpisah adalah kurangnya komitmen.
Alasan kedua tertinggi, yakni sebesar 59,6% karena perselingkuhan dan 57,7% lainnya dikarenakan terlalu banyak konflik dan pertengkaran.
Pasangan yang bercerai karena komitmen menjelaskan jika komitmen mereka setiap tahun habis terkikis dan pada akhirnya tidak dapat mempertahankan hubungan pernikahan mereka.
Baca juga: Jumlah Perceraian di Simalungun Mencapai 1.052, Penyebab Utama Perselisihan
Diketahui dari Psychology Today, Kamis (22/6/23), disebutkan sepuluh tahun pertama pernikahan adalah tantangan terbesar bagi pasangan. Diklaim, masa-masa kritis terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Dijabarkan, tujuh tahun pertama pernikahan pasangan berada di posisi stabil. Dua hingga tiga tahun selanjutnya, mulai terjadi transisi.
Tahun-tahun pertama pernikahan, seseorang harus membangun kehidupan dengan aturan dan rutinitas baru bersama pasangannya. Artinya, pasangan membutuhkan stabilitas. Di masa ini, pasangan sebaiknya berkompromi dengan rutinitas dan konflik baru yang terkesan sepele.
Baca juga: Kasus Gugatan Perceraian Melonjak di PN Siantar
Sebut saja siapa yang harus membuang sampah, seberapa sering pasangan pulang ke rumah orang tua, hingga masalah seks.
Memasuki tahun kelima hingga tahun kedelapan, pasangan mulai merasa aturan dan rutinitas dalam rumah tangga tidak cocok. Beberapa bahkan mulai menemukan perbedaan prinsip, mempertanyakan pernikahan, hingga merasa kurang terpenuhi satu sama lain.
Di titik ini, jika pasangan tidak berhasil menjalin komunikasi yang baik, pernikahan akan mulai memasuki tahap tantangan terbesar, yakni sering bertengkar dan pada akhirnya memutuskan untuk bercerai. (mtr/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Jangan Pakai Celana Jenis Ini Saat Naik Pesawat