Proposal Gencatan Senjata 30 Hari di Ukraina, Rusia Beri Sinyal Positif


Ilustrasi warga Rusia turun ke jalan (f:ist/mistar)
Rusia, MISTRA.ID
Rusia memberikan respons positif terhadap proposal gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina yang diusulkan Amerika Serikat pekan ini.
Ajudan Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov, menyatakan bahwa Putin kemungkinan akan memberikan penilaian lebih spesifik pada Kamis (13/3/2025) mengenai inisiatif tersebut.
Menurut Ushakov, gencatan senjata jika disepakati akan menjadi "solusi damai jangka panjang" yang mengamankan kepentingan Kremlin, meskipun ia menambahkan bahwa kesepakatan ini hanya akan menjadi "waktu rihat sementara bagi militer Ukraina."
Proposal, hasil perundingan antara AS, Ukraina, dan Rusia di Arab Saudi, mencakup penghentian serangan rudal, drone, dan bom di garda depan serta di Laut Hitam.
Selain itu, terdapat peluang untuk pertukaran tawanan, pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara ilegal ke Rusia, serta masuknya bantuan kemanusiaan.
Usulan tersebut muncul usai perdebatan panas antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Oval Office pada 28 Februari lalu, yang akhirnya memaksa Kyiv untuk melunak.
Kini, nasib kesepakatan bergantung pada Rusia. "Kita harus melihat. Terserah Rusia sekarang," ujar Trump di Oval Office, Rabu (12/3/2025).