Gaza, MISTAR.ID
Tingkat kehancuran di Gaza mencapai fase yang belum pernah terjadi sebelumnya mulai Perang Dunia II.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi diperlukan 50 miliar dolar AS dalam membangun kembali kantong tempat tinggal warga Palestina itu.
“Kami tak pernah melihat yang seperti ini mulai tahun 1945, dalam intensitas di waktu yang singkat dan besaran skala kehancurannya,” kata Direktur Biro wilayah negara-negara Arab Program Pembangunan PBB (UNDP) Abdallah al-Dardari seperti dilansir dari Aljazirah, pada Kamis (2/5/24).
Baca juga:Dampak Perang di Gaza, Hubungan Perdagangan Israel-Turki Memburuk
Disebutkan, lebih dari 70 persen rumah di Gaza hancur. Ada juga sekitar 37 juta ton puing-puing wajib disingkirkan. Itu jauh lebih besar dibandingkan perang Israel-Hamas di Gaza tahun 2014 cuma 2,4 juta ton puing-puing yang harus disingkirkan.
UNDP memprediksi tingkat kehancurannya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gaza mundur 40 tahun. Indeks itu mengasesmen sejumlah faktor termasuk lama sekolah, pencapaian pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup bayi yang baru lahir.
“Seluruh investasi pada pembangunan manusia selama 40 tahun terakhir di Gaza lenyap. Diperlukan 40 sampai 50 miliar dolar AS untuk membangun kembali Gaza pasca perang,” sebut al-Dardari.
Baca juga:Paket Bantuan Senilai Rp195 Miliar Bakal Disalurkan ke Gaza melalui Kapal AL Inggris
Israel membombardir Gaza mulai 7 Oktober 2023 lalu dalam serbuan udara paling intensif dalam sejara moderen.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza mengatakan, serangan Israel ke kantong pemukiman itu telah menewaskan sekitar 34.500 orang Palestina dan mengubah Gaza menjadi reruntuhan. (rpblk/hm16)
