Dua Terdakwa Kasus Oli Palsu Divonis 3 Bulan Penjara, Jaksa Pikir-pikir


Para terdakwa saat mejalani sidang pembacaan putusan di PN Medan. (f:dok/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Haris Thentando dan Bondan Winarno, dua terdakwa kasus peredaran oli merek Yamalube palsu divonis 3 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Majelis hakim yang diketuai Deny Syahputra meyakini kedua pria berusia 24 tahun dan 30 tahun itu terbukti bersalah melanggar dakwaan alternatif pertama Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Belawan.
Dakwaan alternatif pertama JPU yang dimaksud tersebut, yaitu Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang (UU) No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Putusan itu lebih ringan dibandingkan tuntutan JPU yang menuntut keduanya 6 bulan penjara. Meski divonis ringan, jaksa menyatakan pikir-pikir selama 7 hari terhitung sejak Selasa (18/2/2025).
Ketika dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Minggu (23/2/2025), JPU Daniel Surya Partogi Aritonang meminta Mistar untuk mengonfirmasi langsung ke pimpinan Kejari Belawan.
"Belum tahu (mengajukan upaya hukum banding atau tidak). Itu perkara Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) atau bisa ke kantor (Kejari Belawan) saja, ya. Maaf, ya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Belawan, Yogi Fransis Taufik, menegaskan bahwa pihaknya masih berpikir-pikir atas putusan tersebut.
"Sikap JPU pikir-pikir. Hari Senin (24/2/2025) baru 7 hari," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar.
Yogi tak menjelaskan apa pertimbangan JPU menuntut para terdakwa 6 bulan penjara. Dia bilang surat tuntutan itu berasal dari Kejati Sumut.
"Takut salah nanti, lupa saya. Boleh lihat di Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Medan saja. Itu rencana tuntutannya dari Kejati Sumut," katanya.
Barang bukti (barbuk) oli palsu dalam kasus ini yang disita antara lain, yaitu 86 ikat kardus oli merek Yamalube, 3 drum oli warna kuning, 2 drum oli warna biru, ada 10 drum oli warna hijau, 413 kotak oli merek Yamalube matic isi 0,8 liter sebanyak 116 botol, dan 334 kotak oli merek Yamalube silver isi 0,8 liter sejumlah 72 botol.
Kemudian, ada 5 kotak oli merek Yamalube sport isi 1 liter sejumlah 24 botol, 13 botol oli Yamalube silver isi 0,8 liter, 8 botol oli Yamalube super sport isi 1 liter, 4 botol pelumas Yamalube sport isi 1 liter;31 botol pelumas Yamalube gear isi 110 ml.
Barbuk itu ditemukan dari 3 tempat, yakni pergudangan Jade City 77 Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli. Selanjutnya pergudangan di Jalan Swadaya, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.
Serta, rumah toko di Komplek MMTC Blok J No. 27 Jalan Delamat Ketaren, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupatan Deli Serdang. (deddy/hm25)