Medan, MISTAR.ID
Lonjakan kasus kanker payudara menjadi perhatian serius di Sumut. Data terbaru mencatat 3.206 kasus kanker di Sumut pada 2022, dengan kanker payudara menempati peringkat tertinggi, mencapai 393 kasus, diikuti oleh kanker paru-paru sebanyak 313 kasus.
Dr. Dedy Hermansyah, seorang Ahli Bedah Onkologi, menyatakan keprihatinannya terhadap lonjakan kasus kanker payudara yang semakin meningkat. Ia mencermati kekhawatiran yang muncul di kalangan penderita, khususnya perasaan takut akan kehilangan payudara.
Meskipun kekhawatiran ini sangat manusiawi, Dr. Dedy menegaskan bahwa pendekatan medis saat ini berupaya sejauh mungkin mempertahankan kesehatan dan kecantikan payudara.
Baca juga:Peduli Anak Kanker, Komunitas Jurnalis Gelar Donor Darah
“Kami tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada aspek psikologis dan keindahan payudara. Ada solusi medis modern yang memungkinkan kami untuk merawat pasien tanpa harus mengorbankan kecantikan tubuh,” ungkap Dedy.
Melihat angka kasus yang terus meningkat, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara. Kegiatan edukasi, deteksi dini, dan perawatan komprehensif dapat menjadi kunci untuk menanggulangi tantangan kesehatan ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Sumut, Manna Wasalwa Lubis, menyampaikan bahwa kesadaran akan kesehatan payudara menjadi prioritas Pemprov Sumut. “Kita perlu bersama-sama menjaga dan memperkuat kesadaran ini, terutama di kalangan ibu-ibu. Program edukasi dan deteksi dini akan terus ditingkatkan untuk memberikan dukungan maksimal,” ujarnya. (Hutajulu/hm17)
