Sacramento, MISTAR.ID
Puing-puing bangunan tampak berterbangan saat tornado menyapu Kota Montebello, California. Tornado mengoyak salah satu kota di California selatan, Rabu (22/3/23). Badai merobek atap bangunan dan melemparkan mobil ke mana-mana, saat drama cuaca musim dingin yang sedang berlangsung di negara bagian itu berubah menjadi lebih ekstrem.
Massa angin yang berputar-putar, yang biasanya terjadi di kawasan Midwest, menyapu Kota Montebello dekat Los Angeles, memecahkan jendela dan membuat warga berlarian ke tempat yang aman.
“Saya sedang menyetir… dan saya melihat tornado di depan saya, sehingga saya harus mundur,” kata salah seorang pemilik usaha di kota itu kepada stasiun TV KTLA.
Baca Juga:Tornado Mengamuk di Jerman, 1 Tewas dan 40 Luka-luka
“Tornado itu menerbangkan atap bangunan. Semua jendela mobil hancur. Mobil hancur, benar-benar berantakan.”
Video rekaman menunjukkan apa yang tampak seperti material atap yang berputar-putar terbawa angin di atas bangunan industri di kota itu, yang terletak hanya beberapa kilometer dari pusat kota Los Angeles.
Gambar udara setelahnya menunjukkan lubang di beberapa atap, pipa dan instalasi bengkok dan rusak, serta mobil yang tampak terdorong dari area parkir yang seharusnya.
“Saya melihat mobil-mobil berputar-putar di jalanan dan itu adalah hal paling gila yang pernah saya lihat,” kata pemilik bisnis itu.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengaku sedang menyelidiki peristiwa yang disebutnya “tornado lemah,” dan satu peristiwa lainnya di Carpinteria, dekat Santa Barbara.
“Tornado, kolom udara yang berputar dengan kencang dan menyentuh tenah adalah badai alam yang paling dahsyat,” kata NWS.
Mereka bisa mengemas angin dengan kecepatan 480 kilometer per jam dan dapat memporakporandakan suatu kawasan dalam hitungan detik.
Perkiraan awal NWS menunjukkan bahwa kedua tornado itu mencapai kecepatan 136 kilometer per jam.
“Meski demikian, ini adalah tornado yang cukup signifikan menurut standar (California), karena menghantam daerah berpenduduk, jelas menyebabkan kerusakan, dan mungkin menyebabkan cedera,” kata ahli meteorology Daniel Swain di Twitter. (voaindonesia/hm12)
