25.6 C
New York
Wednesday, July 24, 2024

Buah Zaitun Berpotensi Obati Diabetes Tipe 2 dan Obesitas

Jakarta, MISTAR.ID

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa senyawa alami dalam buah zaitun, yaitu asam elenolat (elenolic acid) berpotensi mengobati diabetes tipe 2 dan obesitas.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Virginia Tech di Amerika Serikat ini menemukan bahwa asam elenolat dapat mengurangi kadar gula darah dan menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan obat terkemuka lainnya setelah satu minggu pengobatan.

Ilmuwan nutrisi dari Virginia Tech, Dongmin Liu menyatakan bahwa perubahan gaya hidup dan langkah-langkah kesehatan masyarakat memiliki dampak terbatas terhadap peningkatan prevalensi obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2.

“Obat obesitas yang tersedia saat ini tidak efektif dalam menjaga penurunan berat badan, mahal, dan/atau berpotensi menimbulkan risiko keamanan jangka panjang,” kata Liu, dikutip dari Science Alert, Rabu (24/7/24).

Baca juga: 5 Manfaat Rahasia Minyak Zaitun Bagi Kesehatan Tubuh

“Tujuan kami adalah mengembangkan agen multi-target yang lebih aman, murah, dan nyaman yang dapat mencegah terjadinya gangguan metabolisme dan diabetes tipe 2,” tambahnya

Penelitian ini menggunakan tikus sebagai model percobaan. Tim peneliti menemukan bahwa asam elenolat mendorong pelepasan dua hormon metabolik yang membantu mengatur rasa kenyang, dengan memberi sinyal kepada otak kapan harus berhenti makan.

Asam elenolat diberikan secara oral kepada tikus yang memiliki diabetes tipe 2 dan obesitas yang disebabkan oleh pola makan.

Meski dosis, konsentrasi, frekuensi, dan durasi pengobatan tidak diungkapkan secara rinci, peneliti melaporkan bahwa setelah satu minggu pengobatan, berat badan tikus berkurang dan kadar gula darah mereka lebih terkontrol dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi asam elenolat.

Baca juga: Minyak Zaitun Atasi Kulit Kering Hingga Sembuhkan Luka

“Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa asam elenolat dari buah zaitun memiliki efek yang menjanjikan pada pelepasan hormon dan kesehatan metabolisme, terutama pada kondisi obesitas dan diabetes,” ujar Liu.

“Senyawa tersebut tampaknya meniru kondisi fisiologis makan untuk secara langsung meningkatkan sekresi hormon metabolisme usus, yang membantu mengatur keseimbangan energi dan kesehatan metabolisme,” tutupnya. (science alert/hm20)

Related Articles

Latest Articles