Pematang Siantar, MISTAR.ID
Stok gula di toko-toko ritel di Pematang Siantar sudah kosong sejak bulan Oktober hingga saat ini dari pajangan. Kelangkaan gula pasir ini terjadi karena tidak adanya pasokan.
“Sudah satu bulanan lebih memang enggak ada gula,” kata salah seorang pegawai minimarket di Jalan Sisingamangaraja, Kota Pematang Siantar, Senin (20/11/23).
Mistar mengunjungi dua gerai ritel modern di pusat kota. Hampir di seluruh gerai minimarket yang didatangi tidak satu pun yang memiliki pasokan gula.
Salah seorang karyawan dari gerai ritel modern tersebut menuturkan, saat ini pasokan gula pasir yang masuk hanya sedikit. Itu pun langsung diserbu oleh masyarakat lantaran harga gula di ritel modern masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebelumnya, yakni Rp 14.500 per kilogram (kg).
“Langsung ludes begitu aja, pembeli langsung membelinya. Masuknya stok gula juga sedikit, itupun tak pasti masuknya kapan,” tutur Edy.
Baca Juga : Stok Gula Pasir di Pasar Tradisional Siantar Aman
Kalau aturan baru tentang adanya pembatasan dalam membeli gula, Edy mengatakan tidak ada. Pimpinannya tidak ada menyatakan tentang pembelian gula akan dibatasi, seperti 1 orang pembeli hanya bisa membeli maksimal 1 kilogram (kg).
Sebelumnya, Bapanas (badan pangan nasional) telah menaikkan HET (harga eceran tertinggi) gula pasir menjadi Rp16 ribu per kg. Kebijakan tersebut sudah mencerminkan kondisi pasar.
Sedangkan di pasar-pasar yang ada di Kota Pematang Siantar, harga gula pasir tembus Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kg. Gula yang sudah dikemas per satu kilogram ini banyak ditemukan di pasar, berbanding terbalik dengan toko ritel modern lainnya.
“Di pasar stok gula banyak, tapi dengan harga yang berbeda-beda di tingkat pedagang. Mungkin dari agennya masing-masing sudah mahal,” kata salah satu pedagang sembako di Pasar Horas. (yetty/hm24)
