5.3 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

KKN di Dairi, Mahasiswa HKBP Nommensen Siantar Soroti Jalan Rusak Parah

Dairi, MISTAR.ID

Sebanyak enam mahasiswa Fakultas Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Perairan (FTPSP) Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar yang sedang melaksanakan program kerja pengabdian masyarakat di Desa Tanjung Saluksuk, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, menyoroti kondisi seluruh akses  jalan yang rusak parah. Hal itu jelas berdampak pada terhambatnya perekonomian masyarakat.

Ditemui di Kantor Desa Tanjung Saluksuk, Selasa (21/2/23), Ketua Tim Mahasiswa Miguel D Marpaung kepada mistar.id menyebutkan, mereka hadir di desa itu selama satu bulan kedepan dalam program pengabdian masyarakat. Di sela-sela kegiatan, mereka yang baru dua hari tiba sudah mengeluhkan dan menyoroti akses jalan penghubung kecamatan ke di seluruh desa, khususnya Desa Tanjung Saluksuk yang sangat memprihatinkan. “Karena kondisi jalan yang rusak parah, otomatis akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Mulai dari harga hasil bumi, pertanian, pasti terdampak buruk,” ujar Miguel Marpaung.

Yang paling miris menurut dia, dampak jalan rusak parah itu terhadap anak sekolah yang mereka lihat. Begitu banyak anak berjalan kaki dengan jarak tempuh lumayan jauh saat hendak pergi dan pulang sekolah.

Baca Juga:Baru Dikerjakan, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Dairi Sudah Rusak

Oleh karena itu, mereka berharap kepada pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, supaya memberikan perhatian serius dan melakukan pembangunan ke daerah itu, khususnya perbaikan Jalan Provinsi Tiga Baru-Sumbul Tengah Tigalingga.

Kepala Desa Tanjung Saluksuk Welkom Malau di waktu bersaman mendukung harapan para mahasiswa Fakultas Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Perairan (FTPSP) Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar itu, agar didengar pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, guna menunjang perekonomian masyarakat.

Dikatakan dia, jauh sebelumnya enam desa yang berada di jalur jalan provinsi yang rusak parah itu sudah berulang-ulang mengusulkan agar pihak terkait, khususnya pemerintah provinsi meninjau daerah mereka. “Penduduk di wilayah 6 desa ini kurang lebih 15 ribu jiwa. Dan mayoritas masyarakatnya bertani. Kerusakan jalan ini sudah lama dikeluhkan masyarakat, ada sekira 10 tahun. Tapi belum ada perbaikan,” kata Welkom.

Baca Juga:Proyek Drainase di Dairi Diduga Tak Selesai hingga Tutup Tahun tapi Dibayar 100 Persen

Amatan wartawan di sepanjang Jalan Provinsi Tiga Baru-Sumbul Tengah Tigalingga, kondisi kerusakannya sangat parah. Demikian juga jalan akses kecamatan yang menghubungkan enam desa di Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, sangat rusak parah.(manru/hm15)

Related Articles

Latest Articles