13.2 C
New York
Friday, May 3, 2024

Penyaluran Dana BOS Sudah Lewat Aplikasi di Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun memastikan penyaluran dana BOS tidak lagi dilakukan secara langsung. Melainkan sudah menggunakan aplikasi. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Sudiahman Saragih saat rapat pembahasan anggaran di ruang Badan Anggaran (Banggar), Kamis (27/7/23).

Ia juga menjelaskan, saat ini seluruh sekolah sudah menggunakan operator. Menanggapi pernyataan Kadisdik, Wakil Ketua DPRD Simalungun, Sastra Joyo Sirait selaku pimpinan rapat mempertanyakan masalah terkait adanya pergantian operator setiap tiga bulan di sekolah.

“Ternyata mereka tidak mahir,” tutur Sudiahman menjawab pertanyaan Sastra.

Dilanjutkannya, untuk menjaga data, sejak enam bulan belakangan, tidak ada pergantian operator di Disdik Simalungun.

Baca juga: Inspektorat Taput Akan Periksa Penggunaan Dana Bos SD Negeri 173271 Siborongborong Taput

“Sejak 25 Januari 2023, tidak ada lagi pergantian operator,” tambahnya.

Sedangkan anggota Fraksi Nasdem, Bernhard Damanik memberikan tanggapan terkait keamanan laboratorium. Ia menyarankan agar pembangunan laboratorium menggunakan jerjak karena di dalam laboratorium banyak barang-barang berharga.

“Sewaktu melakukan kunjungan, kita mengetahui bahwa banyak peralatan laboratorium harus dibawa ke rumah Kepala Sekolah (Kepsek) karena tidak aman,” paparnya.

Sementara, anggota Fraksi Demokrat, Andre A Sinaga mempertanyakan sejauh mana pencapaian program yang dilaksanakan dan dirasakan masyarakat dengan bantuan kementerian.

Baca juga: Penggunaan Dana Bos Rp399 juta SD Negeri 173271 Siborongborong Taput Diduga Fiktif

“Kemarin sewaktu kami kunjungan ke daerah, ditemukan barang elektronik yang berdebu. Kalau barang elektronik tidak dipakai pasti rusak. Diharapkan uang negara tidak sia-sia untuk pengadaan tersebut,” ujar Andre.

Sudiahman mengatakan bantuan dari Kementerian hingga saat ini belum maksimal dipergunakan. Sedangkan terkait regrouping, dijelaskan Sudiahman, masalah bukan hanya terkait aset. Namun terkendala pada jumlah murid dan jarak.

“Juga bagaimana tenaga guru  terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Saat ini dari 744 SD sudah diterima dan sedang dievaluasi jumlah murid dan jumlah jaraknya,” tutupnya. (Indra/hm20)

Related Articles

Latest Articles