21.7 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Pasca Idul Adha, Harga Ayam Masih Mahal

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pasca hari raya Idul Adha 1444 hijriyah, harga daging ayam potong atau ras di pasar tradisional Kota Pematang Siantar masih mahal.

Salah satunya di pasar tradisional Dwikora, harga daging ayam terpantau bertengger di Rp 36.000 – Rp 38.000 per kilogram (kg).

Menurut para pedagang, mahalnya harga daging ayam potong tersebut diduga karena faktor kenaikan harga pakan ternak. Salah seorang pedagang ayam potong, Syaril Sinaga (31) mengatakan harga permintaan masyarakat saat hari raya sangat tinggi, sedangkan stok ayam sangat terbatas.

Menurutnya, stok menipis dari sentra penghasil ayam potong yang ada di beberapa peternakan. Baik dari beberapa kota ataupun kabupaten lainnya. Bahkan ada pula yang terpaksa ‘mengistirahatkan’ kandangnya.

Baca juga: Harga Daging Ayam Ras Masih Mahal di Kota Medan

“Hal itulah (pakan ternak-red) buat biaya tinggi dan membuat beberapa peternak mengurangi produksi. Hingga ada pula yang berhenti sebentar. Tidak beternak ayam lagi,” ujar Syahril, Minggu (2/7/23).

Syahril menambahkan meskipun harga daging ayam melonjak naik, permintaan daging ayam tetap meningkat di momen Idul Adha.

“Permintaan daging ayam sampai hari ini banyak pembeli. Tadi pagi saja sudah terjual hampir 60 kg. Untuk harga daging ayam kita nggak bisa kurangi karena memang sudah segitu dari sana. Apa lagi untung kami kalau dikurangi,” ucapnya.

Salah seorang pembeli daging ayam potong yang juga pemilik rumah makan di Jalan Kartini Pematang Siantar, Rohman mengungkapkan kekecewaannya karena harga daging ayam terus naik.

Baca juga: Kenaikan Harga Ayam Potong dan Telur jadi Sorotan, Operasi Pasar Diperlukan

“Hajab kali bah. Padahal banyak daging kurban. Harga daging ayam kok masih mahal sekarang. Apalah untung kami lagi?” ungkap Rohman, Minggu (2/7/23).

Menurutnya, jika ukuran daging ayam yang dijualnya diperkecil, ia khawatir para pelanggan setianya akan pergi.

“Sekarang, sudah banyak yang jualan rumah makan. Kalau nanti diperkecil, pelanggan kabur pula. Sebab tak puas makannya,” kata Rohman. (Yetty/hm20)

Related Articles

Latest Articles