15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Harga Ayam Potong dan Telur Merangkak Naik di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga telur dan ayam potong di pasar tradisional di Kota Pematang Siantar mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. Para pedagang menyebut, kenaikan tersebut disebabkan minimnya stok yang ada di peternakan.

Sebelumnya, harga ayam potong dijual dengan harga Rp20-Rp22 ribu per kilogram dan saat ini naik menjadi Rp27 ribu per kilogram (kg).

Bahkan, kenaikan tersebut juga ditengarai minimnya ikan laut yang dijual di pasar tradisional.

Salah satu pedagang ayam potong pasar tradisional Dwikora, Safril mengatakan, permintaan daging ayam sudah mulai tinggi.

Baca Juga:Harga Daging Ayam Mulai Turun, Giliran Telur Jadi Mahal di Siantar

Di samping ikan laut sedang kosong, biasanya di akhir tahun banyak warga mulai mengadakan syukuran hajatan atau kegiatan lainnya.

“Ikan kosong, masyarakat pun beralih ke ayam ini. Apalagi kalau bulan November dan Desember banyak yang pesta atau hajatan,” ucap Safril, Senin (14/11/22).

Tak jauh beda yang dikatakan Romi. Menurutnya, naiknya harga ayam potong disebabkan karena pembibitan di kandang tempatnya memasok ayam sangat minim, dan pasokan ayam dari luar daerah juga sama.

Ia mengaku, hal tersebut juga menyebabkan jumlah ayam potong yang dipasoknya juga berkurang drastis. Biasanya dalam sehari ia menghabiskan sekitar 100 kg, akan tetapi dikarenakan minimnya pasokan ayam potong, ia hanya mendapatkan sekitar 50 sampai 60 kilogram saja.

Baca Juga:H+3 Lebaran, Harga Daging Ayam di Medan Meroket

“Kata agen kami, ayam di peternakan sangat minim. Jadi, jumlah yang ada sekarang dibagi-bagi kepada pedagang ayam di pasar lainnya,” ungkapnya.

Bukan hanya ayam potong yang mengalami kenaikan, untuk kebutuhan bahan pokok yakni telur ayam ras juga mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan MISTAR.ID, harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp51.000 per papan (30 butir). Sebelumnya, pedagang di pasar menjual telur di harga Rp42 ribu per papan.

Kenaikan harga itu, menurut sejumlah pedagang, biasa terjadi menjelang Natal. Menurut keterangan salah seorang pedagang telur di pasar tradisional Dwikora, Alex, kenaikan harga telur baru terjadi sepekan terakhir ini.

Baca Juga:Harga Daging Ayam dan Sapi Naik di Pasar Panyabungan

“Harga telur kan memang masih mahal sebelumnya. Jadi, ini ada kenaikan Rp100-Rp150 per butir nya. Dan hal ini lumrah karena banyak yang minta. Terutama untuk membuat kue Natal,” ujar Alex.

Tak jauh beda dengan pedagang telur lainnya, Adi. Dikatakannya, harga telur belum mengalami penurunan harga sejak beberapa bulan lalu.

Dia juga menuturkan tidak merasa heran tentang kenaikan telur setiap menjelang hari raya keagamaan.

“Iya naik, semua bahan pokok kalau sudah menjelang hari raya, baik Natal atau Lebaran, pasti pada mahal semua, udah tradisinya begitu. Kita pedagang ngikut harga dari peternak saja. Kalau dari kandangnya naik, kita ikut naik jualnya,” ujarnya.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles