17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Riwayat Awal Becak di Medan

Medan, Mistar.id

Di Medan, ada banyak jenis becak yang sesuai dengan kehidupan masyarakat. Berdasarkan bentuknya, becak dibagi menjadi empat jenis. Angkong, yang ditarik dengan tenaga manusia, diikuti oleh becak dayung, becak brompit, dan becak bermotor.

Angkutan umum disebut Angkong, atau Hongkong.  Angkong telah digunakan di Tanah Deli  sejak zaman Hindia Belanda dan awal masuknya Jepang.

Saat itu, angkong digunakan untuk berbagai tujuan seperti berbelanja di pasar, mengunjungi keluarga, atau pergi ke tempat yang jauh.

Dalam perjalanan waktu, angkong dianggap sejenis dengan becak dan menjadi transportasi pertama yang dihapus pada tahun 1927 secara bertahap sampai benar-benar hilang pada tahun 1935.

Baca juga : Becak Motor Diharapkan Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas

Dihapus karena tidak sesuai dengan perkembangan zaman, becak dayung menggantikan angkong tersebut.

Selanjutnya, becak berompit Jerman tahun 1970 (dibagi menjadi 3 bagian, brompit Rex, Sach, dan DKW) menjadi becak modern dengan mesin.

Terakhir, becak bermotor Jepang tahun 1990 menjadi yang paling canggih, mengalahkan tiga jenis becak sebelumnya.

Selanjutnya, becak dayung. Tidak ada bukti yang menunjukkan kapan pertama kali muncul selama perkembangan becak dayung.

Pada tahun 1930-an, becak dayung mulai muncul di Batavia (sekarang disebut Jakarta) dengan 100 buah yang dibawa oleh orang Tionghoa dari Singapura atau Hongkong dalam upaya mendapatkan uang dengan menyewakan kepada masyarakat pribumi.

Namun, becak pertama di Medan diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 1950. Mereka datang dari Singapura setelah mengalami perkembangan di Batavia, dan kemudian menyebar ke daerah Medan.

Related Articles

Latest Articles